BI dorong petani NTT terus menanam di tengah pandemi COVID-19

id NTT,BI NTT,Petani NTT,dampak COVID-19,BI

BI dorong petani  NTT terus menanam di tengah pandemi COVID-19

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Petani, dinas pertanian, dan seluruh stakeholdersĀ  perlu tetap bekerja keras, menanam, dan menyiapkan bahan pangan untuk kita.

Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) I Nyoman Ariawan Atmaja mendorong para petani di NTT untuk terus menanam agar pasokan pangan tetap terjaga di tengah pandemi COVID-19.

“Petani, dinas pertanian, dan seluruh stakeholders  perlu tetap bekerja keras, menanam, dan menyiapkan bahan pangan untuk kita,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (5/5).

Baca juga: BI prediksi pertumbuhan ekonomi NTT turun 0,2 - 0,4 persen, ini penyebabnya
Baca juga: BI NTT perkuat koordinasi meredam risiko kredit bermasalah


Ariawan mengatakan sektor pertanian memiliki kontribusi besar yaitu sekitar 28 persen terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di NTT.  Karena itu, sektor ini harus tetap terjaga sehingga dampak COVID-19 tidak besar terhadap kondisi perekonomian di daerah setempat.

“Karena itu seluruh stakeholders di bidang pertanian perlu tetap bekerja keras agar pandemi COVID-19 tidak berpengaruh besar terhadap sektor ini,” katanya.

Ariawan menjelaskan pihaknya memperkirakan ekonomi di NTT akan menurun sebesar 0,2-0,4 persen akibat pandemi COVID-19 dari perkiraan pertumbuhan ekonomi NTT pada 2020 pada kisaran 5,20-5,60 persen.

Penurunan ini, lanjut dia, hanya sedikit terjadi pada dua sektor yakni pengeluaran rumah tangga dan investasi.

Di sektor investasi, lanjut dia, penurunan ini tidak berdampak besar karena investasi terutama di bidang pariwisata sejauh ini belum berkontribusi besar terhadap PDRB di NTT.

Sedang sektor pengeluaran rumah tangga akan terbantu dengan program jaring pengaman sosial dari pemerintah, katanya.

Ariawan menambahkan pihaknya juga merupakan bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk penanganan dampak ekonomi dan pemulihan ekonomi.

Baca juga: Ekonomi NTT 2020 diprakirakan tumbuh pada kisaran 5,02-5,42 persen

“Kepada seluruh tim ini kami sudah jelaskan terkait kondisi perekonomian kita termasuk upaya antisipasi terhadap sektor-sektor yang menurun akibat pandemi COVID-19 ini,” katanya.