Ende Tonjolkan Tiga Ikon Selama Bulan Soekarno

id Soekarno

Ende Tonjolkan Tiga Ikon Selama Bulan Soekarno

Situs Bung Karno di Ende, Pulau Flores, NTT

Tiga ikon itu adalah situs Bung Karno yang menjadi lokasi tempat perenungan Bung Karno saat diasingkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1934-1938.
Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur memanfaatkan momen bulan Soekarno yang sudah ditetapkan oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk menonjolkan tiga ikon untuk memperkenalkan kabupaten itu sebagai kabupaten Pancasila.

"Perayaan Bulan Soekarno yang sudah ditetapkan Bapak gubernur NTT membuat kami untuk mempromosikan dan menonjolkan hal-hal mistis yang berkaitan dengan berdirinya bangsa Indonesia," kata Bupati Ende Marselinus YW Petu saat dihubungi dari Kupang, Senin.

Tiga ikon itu adalah situs Bung Karno yang menjadi lokasi tempat perenungan Bung Karno saat diasingkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1934-1938.

Kemudian yang kedua adalah danau tiga warna Kelimutu serta yang ketiga adalah burung elang Kelimutu yang hanya ada satu-satunya di dunia yang diyakini sebagai burung elang yang kemudian menjadi lambang negara bangsa Indonesia.

"Elang inilah yang menjadi inspirasi bagi Bung Karno untuk menjadikan lambang negara kita saat merumuskan butir-butir Pancasila di bawah pohon sukun bercabang lima yang saat ini sudah disebut sebagai taman perenungan Bung Karno," tambahnya.

Elang kelimutu sendiri adalah bung elang yang di dadanya berwarna putih, sayapnya berwarna merah sehingga saat perenungan tersebut munculah bendera negara Indonesia yang saat ini berwarna merah putih.

Marselinus menambahkan elang kelimutu pada usia 30 sampai 40 tahun bersembunyi di suatu tempat agar bisa menganti kuku dan paruhnya serta sayapnya agar bisa kembali terlihat gagah dan perkasa.

"Kalau dibandingkan dengan burung elang, sama seperti Bung Karno yang saat diasingkan di Ende ia justru menghasilkan sebuah inspirasi yang justru menyatukan bangsa dan negara Indonesia ini," tuturnya.

Ketiga ikon tersebut, kata Marselinus, akan membuat Ende semakin dikenal, baik sebagai daerah memiliki banyak lokasi wisata sejarah tetapi juga sebagai daerah lahirnya Pancasila.

Sebelumnya pada Rabu (1/6) bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, Gubernur NTT Frans Lebu Raya menyatakan dan meresmikan bulan Juni sebagai bulan Soekarno.

"Hal ini karena bulan Juni ini adalah bulan bersejarah bagi bangsa ini karena di dalamnya bertepatan dengan sejarah bangsa ini yang dikaitkan dengan Bung Karno," tutur gubernur dua periode itu.

Ia menyatakan, tanggal 1 Juni dinyatakan sebagai hari lahirnya Pancasila, kemudian pada tanggal 6 Juni dinyatakan sebagai hari lahirnya Bung Karno dan tanggal 21 Juni dioeringati sebagai hari wafatnya Soekarno, bapak Bangsa Indonesia.