NTT Perkuat Puluhan Homestay di Ende

id homestay

NTT Perkuat Puluhan Homestay di Ende

Sejumlah homestay di Desa Waturaka, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur

"Ada sekitar 15 homestay khususnya di Desa Waturaka yang mendapatkan award sebagai desa wisata terbaik di Indonesia," kata Marius Ardu Jelamu.
Kupang (Antara NTT) - Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur memperkuat puluhan homestay atau rumah penginapan kecil di Kabupaten Ende, Pulau Flores, yang merupakan salah satu daerah wisata unggulan di provinsi kepulauan itu.

Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Senin, menjelaskan upaya penguatan itu dilakukan melalui pemberian bantuan seperti perlengkapan kamar tidur, perabot dapur, dan toilet untuk puluhan homestay di daerah itu.

"Ada sekitar 15 homestay khususnya di Desa Waturaka yang mendapatkan award sebagai desa wisata terbaik di Indonesia," katanya.

Ia menambahkan bantuan itu juga sebagai bagian dari upaya menyemarakkan kegiatan Bulan Soekarno di Ende pada 1-21 Juni 2017.

Marius mengatakan selain bantuan perlengkapan homstay, diadakan pula workshop kepada pengelola homestay dan kepala desa di daerah wisata yang dipusatkan di Hotel Mentar, Kota Ende.

"Kami juga berikan pencerahan melalui workshop supaya mereka bisa mengetahui bagaimana mengelola homestay yang baik dan indah sesuai kebutuhan wisatawan nasional dan internasional," katanya.

Selanjutnya, kata dia, puncak kegiatan Bulan Soekarno yang jatuh pada 21 Juni juga diadakan seminar pengembangan pariwisata Nusa Tenggara Timur yang melibatkan berbagai stakeholder seperti pengelola penginapan, pemandu wisata, kelompok sadar wisata, kepala desa dan camat, serta pelaku pariwisata lainnya di daerah itu.

Menurut Marius, pariwisata di Ende sudah terkenal sebagai destinasi unggulan setelah Labuan Bajo dengan mengandalkan destinasi utama seperti Situs Bung Karno, danau tiga warna Kelimutu.

Kedua destinasi itu, lanjutnya, telah terpilih dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2016 yakni Gunung Kelimutu sebagai dataran tinggi terpopuler (most populer highland), dan Rumah Pembuangan Bung Karno di Kabupaten Ende sebagai situs sejarah terpopuler (most popular historical site).

"Dua destinasi ini selalu menjadi sasaran utama wisatawan yang melakukan overland setelah mengunjungi Labuan Bajo dan sekitarnya maupun yang datang dengan penerbangan langsung ke daerah itu," katanya.

Untuk itu, lanjut Marius, pemberian bantuan kepada sejumlah homestay serta kegiatan werkshop maupun seminar pengelolaan pariwisata itu diadakan untuk memperkuat keberadaan pelaku-pelaku pariwisata menyambut arus kunjungan wisatawan yang terus berdatangan.

Dinas Pariwisata mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ende pada 2016 mencapai 73.809 orang, teridiri dari 13.839 wisatawan mancanegara dan 59.970 wisatawan domestik.