Pemerhati minta Pemda perhatikan nasib keluarga pekerja migran di NTT

id NTT,Pekerja migran NTT,Pekerja migran dipulangkan,Pemerhati pekerja migran,covid-19

Pemerhati minta Pemda perhatikan nasib keluarga pekerja migran di NTT

Pemerhati masalah pekerja migran Pendeta Emmy Sahertian (kanan) bersama sejumlah rekannya saat mengurus penjemputan jenazah pekerja migran di Bandara El Tari Kupang. (ANTARA/HO-Emmy Sahertian)

....kebanyakan pekerja migran ini tidak mempunyai simpanan uang yang cukup kuat untuk pulang ke kampung halaman dan membiayai kehidupan keluarga....

Kupang (ANTARA) - Pemerhati masalah pekerja migran Pendeta Emmy Sahertian meminta pemerintah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur agar memperhatikan nasib keluarga pekerja migran di desa-desa yang terdampak pandemi virus corona baru atau COVID-19.

“Kondisi ekonomi keluarga pekerja migran terutama di desa-desa pedalaman perlu menjadi perhatian serius karena anggota keluarga mereka yang pulang itu adalah mata rantai ekonomi yang terputus,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu (31/5).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan para pekerja migran asal NTT di berbagai negara yang akan dipulangkan di tengah pandemi COVID-19 ini.

Emmy Sahertian yang juga aktivitis yang dikenal getol mengurus persoalan perdagangan manusia itu mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi bahwa keluarga-keluarga pekerja migran terutama di desa-desa pedalaman mengalami persoalan yang cukup serius terkait dampak COVID-19 ini.

Anggota keluarga mereka yang adalah pekerja migran yang akan dipulangkan, lanjut dia, kebanyakan di antaranya merupakan pekerja harian atau mingguan yang terkena PHK akibat pandemi COVID-19, maupun yang dideportasi akibat berbagai persoalan dan kebanyakan berstatus non-prosedural.

“Dan untuk NTT kebanyakan pekerja migran ini tidak mempunyai simpanan uang yang cukup kuat untuk pulang ke kampung halaman dan membiayai kehidupan keluarga yang dalam keadaan terpuruk juga ketika menghadapi pandemi COVID-19 ini,” katanya.

“Ini bisa mejadi persoalan baru di desa-desa terutama bagaimana membangun konstruksi ekonomi keluarga di mana pekerja migran ini adalah mata rantai ekonomi,” katanya lagi.

Emmy Sahertian juga mempertanyakan apakah kondisi ini sudah diantisipasi pemerintah daerah se-NTT karena pekerja migran yang akan dipulangkan ini juga bermasalah dengan jaring pengaman sosial-nya.

“Saya meminta juga program seperti Dana Desa itu juga bisa dialokasikan untuk persoalan ini baik secara akses kesehatan maupun untuk mengatasi mata rantai ekonomi pekerja migran yang terputus,” katanya.

Baca juga: Gubernur minta semua Pemda di NTT siap terima pekerja migran
Baca juga: Padma Indonesia: Negara wajib selamatkan PMI dari COVID-19