PLN gencarkan edukasi kelistrikan bagi warga di Pulau Sumba

id NTT,PLN NTT,PLN UP3 Sumba,Edukasi kelistrikan

PLN gencarkan edukasi kelistrikan bagi warga di Pulau Sumba

Pihak PT PLN (Persero) UP3 Sumba saat menggelar kegiatan edukasi kelistrikan kepada para siswa di salah satu sekolah di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-PLN UP3 Sumba)

Edukasi kelistrikan terus kami gencarkan, tidak hanya kami lakukan di setiap kecamatan tetapi juga kepada gerasi muda pada SMA/SMK yang ada di Pulau Sumba
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumba terus menggencarkan edukasi tentang kelistrikan untuk membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai berbagai hal tentang kelistrikan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

"Edukasi kelistrikan terus kami gencarkan, tidak hanya kami lakukan di setiap kecamatan tetapi juga kepada gerasi muda pada SMA/SMK yang ada di Pulau Sumba," kata Manager PLN UP3 Sumba, Made Hary Palguna, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (2/7).

Baca juga: Sebanyak 320.000 pelanggan listrik di NTT dapat keringanan biaya listrik

Ia mengatakan sejak terbentuknya biro khusus yang menangani keselamatan, kesehatan kerja, keamanan, dan lingkungan (K3L) di PLN UP3 Kupang, pada Juni 2019 lalu, pihaknya secara gencar melakukan sosialisasi dan edukasi.

Hingga saat ini, lanjut dia, kegiatan edukasi sudah menjangkau lebih dari 20 kecamatan dan desa yang menyebar di seluruh darata Pulau Sumba.

"Fokus utama kegitan edukasi kepada warga ini adalah berkaitan dengan manfaat dan bahaya listrik," katanya.

Hary Palguna mengatakan masyarakat yang terjangkau kegiatan ini telah diberikan pemahaman mengenai manfaat listrik untuk berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya. Namun di sisi lain, apabila dalam pemakaiannya tidak bijaksana maka listrik dapat menimbulkan bahaya seperti hubungan pendek arus listrik yang bisa berdampak pada kebakaran.

"Edukasi seperti ini penting bagi warga di Pulau Sumba karena banyak desa yang memiliki kampung adat yang dibuat dengan bahan-bahan tradisional yang rawan terbakar sehingga ke depan masyarakat bisa mengantisipasinya," katanya.

Ia mengatakan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi, pihaknya juga meminta dukungan masyarakat di Pulau Sumba untuk bersama-sama menjaga infrastruktur kelistrikan dengan cara-cara yang sederhana seperti tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik, tidak menumpuk stop kontak pada satu aliran listrik, serta rutin memeriksa instalasi rumah minimal lima tahun sekali.

Baca juga: PLN gelar Anti Padam perkuat layanan listrik ke RSUD Johannes Kupang

"Kami juga meminta kerja sama masyarakat agar segera melaporkan ke petugas PLN bisa ada kabel jaringan yang sampai mengenai jalan atau rumah penduduk, dan memanfaatkan layanan kelistrikan melalui berbagai akses yang disiapkan," katanya.