PLN: Daya listrik di Pulau Timor segera bertambah 40 MW
Kami terus berjuang melistriki desa-desa di NTT meskipun kondisi geografis berupa kepulauan, pegunungan dan sebaran penduduk yang berjauhan menjadi tantangan tersendiri bagi kami
Kupang (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Jatmiko, mengatakan daya listrik di Pulau Timor segera bertambah sebesar 40 mega watt (MW) untuk memperkuat pasokan listrik berbagai daerah di pulau tersebut.
"Daya listrik yang segera bertambah ini bersumber dari PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas) Kupang Peaker berkapasitas 40 MW yang akan beroperasi pada Agustus 2020 ini," katanya saat beraudiensi dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, di Kupang, Selasa, (14/7).
Tambahan daya ini akan memperkuat pasokan kelistrikan untuk sejumlah daerah di Pulau Timor di antaranya, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu.
Baca juga: Bupati TTS imbau warga jaga infrastruktur kelistrikan
Ia menjelaskan, kondisi kelistrikan di Pulau Timor saat ini juga memiliki kelebihan daya (surplus) daya mampu mencapai 178 MW dengan beban puncak 90 MW.
Artinya masih terdapat kelebihan daya sebesar 88 MW yang sedang digunakan untuk pembangunan listrik desa maupun disiapkan untuk mendukung kehadiran investasi, katanya.
Agustinus mengatakan, selain itu saat ini juga sedang dibangun PLTU baru dengan kapasitas 100 MW yang ditargtkan akan beroperasi pada 2023.
"Dengan ketersediaan daya yang ada ini maka kami siap menyalurkannya untuk mendukung berbagai kebutuhan pembangunan di daerah ini," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga terus berupaya mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi di NTT yang tercatat hingga Juni 2020 baru mencapai 86,81 persen, sedang rasio desa berlistrik sebesar 94,09 persen.
Baca juga: PLTU Timor 1 ditargetkan beroperasi akhir 2022
Baca juga: PLN targetkan PLTS 500 kWp di Pulau Semau beroperasi akhir 2020
"Kami terus berjuang melistriki desa-desa di NTT meskipun kondisi geografis berupa kepulauan, pegunungan dan sebaran penduduk yang berjauhan menjadi tantangan tersendiri bagi kami," katanya.
"Daya listrik yang segera bertambah ini bersumber dari PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas) Kupang Peaker berkapasitas 40 MW yang akan beroperasi pada Agustus 2020 ini," katanya saat beraudiensi dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, di Kupang, Selasa, (14/7).
Tambahan daya ini akan memperkuat pasokan kelistrikan untuk sejumlah daerah di Pulau Timor di antaranya, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu.
Baca juga: Bupati TTS imbau warga jaga infrastruktur kelistrikan
Ia menjelaskan, kondisi kelistrikan di Pulau Timor saat ini juga memiliki kelebihan daya (surplus) daya mampu mencapai 178 MW dengan beban puncak 90 MW.
Artinya masih terdapat kelebihan daya sebesar 88 MW yang sedang digunakan untuk pembangunan listrik desa maupun disiapkan untuk mendukung kehadiran investasi, katanya.
Agustinus mengatakan, selain itu saat ini juga sedang dibangun PLTU baru dengan kapasitas 100 MW yang ditargtkan akan beroperasi pada 2023.
"Dengan ketersediaan daya yang ada ini maka kami siap menyalurkannya untuk mendukung berbagai kebutuhan pembangunan di daerah ini," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga terus berupaya mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi di NTT yang tercatat hingga Juni 2020 baru mencapai 86,81 persen, sedang rasio desa berlistrik sebesar 94,09 persen.
Baca juga: PLTU Timor 1 ditargetkan beroperasi akhir 2022
Baca juga: PLN targetkan PLTS 500 kWp di Pulau Semau beroperasi akhir 2020
"Kami terus berjuang melistriki desa-desa di NTT meskipun kondisi geografis berupa kepulauan, pegunungan dan sebaran penduduk yang berjauhan menjadi tantangan tersendiri bagi kami," katanya.