BMKG : potensi gelombang 4-5 meter di perairan NTT

id gelombang laut ntt,ntt

BMKG : potensi gelombang 4-5 meter di perairan NTT

Seorang bocah sedang menatap ke arah laut saat gelombang tinggi di perairan Teluk Kupang (ANTARA/Bernadus Tokan)

Gelombang tinggi ini dipicu oleh adanya perbedaan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dengan wilayah selatan Indonesia
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan operator pelayaran dan nelayan, untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 4-5 meter di sejumlah perairan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), selama beberapa hari ke depan.

"Gelombang tinggi ini dipicu oleh adanya perbedaan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dengan wilayah selatan Indonesia," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Ota Welly Jenni Thalo di Kupang, Senin (27/7).

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 8 - 20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan
kecepatan 10 - 25 knot," katanya.

Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Bengkulu hingga barat Lampung, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa Barat dan Laut Arafuru bagian selatan.

Baca juga: BMKG: Empat titik panas muncul di wilayah NTT
Baca juga: BMKG sebut titik panas di NTT dan Lampung akibat kemarau


Kondisi inilah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Dia mengatakan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian barat, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombay dan perairan utara Kupang-Rote Ndao.

Selain itu, tinggi gelombang 2,5 – 4,0 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Kupang-Rote Ndao dan Samudera Hindia selatan Kupang hingga Rote.

Sementara tinggi gelombang 4,0 – 5,0 meter perpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba hingga Sabu Raijua.

Dia mengharapkan operator pelayaran dan nelayan untuk memperhatikan risiko tinggi gelombang demi keselamatan pelayaran.