Bintang Bhayangkara Nararya untuk Polda NTT

id Bintang

Bintang Bhayangkara Nararya  untuk Polda NTT

Gabriel Beri Bina, Wakil Ketua DPRD NTT dari F-Gerindra

Dua anggota Polda Nusa Tenggara Timur mendapat penganugerahan Bintang Bhayangkara Nararya dari Presiden Joko Widodo pada saat peringatan HUT Bhayangkara ke-71 di Kupang, Senin.
Kupang (Antara NTT) - Dua anggota Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur mendapat penganugerahan Bintang Bhayangkara Nararya dari Presiden Joko Widodo pada saat peringatan HUT Bhayangkara ke-71 di Kupang, Senin.

Kedua anggota Polisi itu yakni, Kombes Polisi Hj Agus Hemawan SIK yang menjabat Kepala Bidang Hukum Polda NTT, dan AKBP Ronald Yohanes SIK yang menjabat Kepala Subditbingakum Direktorat Lalu Lintas Polda NTT.

Pengharagaan tersebut diberikan atas jasa-jasanya serta keberanian, kebijaksanaan dan ketaqwaan luar biasa, melampau panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian.

Wakil Ketua DPRD NTT Gabriel Beri Bina di sela menghadiri HUT Bhayangkara itu, mengatasnamai dewan menyampaikan penghargaannya kepada anggota Polri yang mendapatkan Bintang Bhayangkara Nararya tersebut.

"Ini adalah sebuah kehormatan luar biasa bagi anggota Polri yang mengabdi lebih dari tanggun jawabnya," katanya.

Ia berharap, penganugerahan dari Presiden itu dapat merangsang anggota Korps Bhayangkara lainnya di provinsi kepulauan itu untuk terus berkarya, membangun berbagai inovasi dalam tugas dan pengabdian untuk negara dan masyarakat.

Dengan begitu, katanya, diharapakan akan bermunculan berbagai penghargaan lainnya terkait peningkatan kualitas pelayanan Polri sebagai pilar penting dalam menjaga kemanan dan ketertiban di masyarakat.

Lebih lanjut, Gabriel mengatakan perayaan HUT Bhayangkara itu merupakan yang pertama sejak Polda NTT beruba statusnya dari tipe B ke tipe A beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Gerindera itu menilai kenaikan tipe tersebut sudah sepantasnya untuk Polda NTT, mengingat letak daerah itu yang berbatasan langsung dengan dua negara Australia dan Timor Leste.

Selain itu, luas wilayah dan jumlah penduduk NTT serta bertambahnya sejumlah kabupaten di wilayah NTT, serta berbagai lain yang membuat kenaikan tipe Polda NTT menjadi sebuah kebutuhan.

"Kenaikan tipe ini menurut hemat kami secara nasional membuat Polda NTT menjadi salah satu Polda yang strategis," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, kenaikan tipe tersebut di samping bermakna sebagai penguatan kapasitas tetapi juga mengandung tanggung jawab yang besar baik untuk negara maupun masyarakat.

"Konsekuensi logis dari kenaikan tipe Polda ini maka tentunya kehadiran negara melalui fungsi Polri harus bisa terasa lebih dekat, cepat, dan lebih tuntas di masyarakat," katanya.