DLHK: Bantuan kendaraan dari KLHK hanya digunakan di Kota kupang

id KLHK, NTT,Kota Kupang

DLHK: Bantuan kendaraan dari KLHK hanya digunakan di Kota kupang

Kepala Bidang Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT Rudi Lismono. (Antara/Kornelis Kaha)

Tetapi nanti juga akan disalurkan untuk menangani sampah-sampah rumah tangga yang ada di Kota Kupang ini
Kupang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan bantuan lima unit kendaraan roda tiga dari Kementarian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hanya akan digunakan untuk wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

Kepala Bidang Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT Rudi Lismono di Kupang, Rabu, (12/8) mengatakan bahwa sejumlah kendaraan bantuan dari KLHK yang diupayakan Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema itu tidak hanya digunakan untuk penyemprotan limbah sampah terkait penanganan COVID-19 saja.

"Tetapi nanti juga akan disalurkan untuk menangani sampah-sampah rumah tangga yang ada di Kota Kupang ini," katanya terkait bantuan lima unit kendaraan roda tiga yang tiba di Kupang pada Senin (10/8).

Ia mengatakan bahwa jika dilihat di lapangan, kondisi sampah dan limbah yang ada di Kota Kupang jumlahnya sangat tinggi jika dibandingkan dengan jumlah sarana dan prasarana.

Oleh karena itu bantuan yang diberikan itu tentu sangat membantu pemerintah NTT untuk penanganan sampah baik sampah limbah medis maupun sampah rumah tangga.

Rudi mengatakan bahwa saat ini DLHK NTT sendiri sudah mempunyai UPT pengelolaan sampah dan limbah B3, oleh karena nanti beberapa kendaraan itu akan dialihkan ke UPT tersebut untuk digunakan secara baik.

Nantinya UPT itu bisa bekerja sama dengan mitra-mitranya seperti di puskemas dan rumah sakit atau mitra lainnya yang tentu saja berkaitan dengan limbah dan sampah.

Lebih lanjut, kata dia, sebenarnya ada empat item yang diusulkan oleh DLHK kepada KLHK melalui anggota Komisi IV DPR RI Fransiskus Ansy Lema, namun dari empat itu baru satu item saja yang sudah sampai.

Tiga item lainnya masih dalam perjalanan dan dalam waktu dekat kata dia kemungkinan segera tiba di Kota Kupang.

Tiga item yang lagi diproses itu adalah drop box limbah B3 fasyankes sebanyak 35 unit, kemudian plastik pengumpul limbah B3 fasyankes sebanyak 7.000 lembar.

Baca juga: KLHK bantu lima kendaraan penyemprot disinfektan untuk NTT

Baca juga: KLHK telusuri jejak perburuan liar Komodo


Dan juga alat pelindung diri (APD) khusus bagi petugas pengelola limbah B3 fasyankes sebanyak 200 paket.

Rudi menyampaikan terima kasih kepada Menteri LHK Siti Nurbaya dan juga kepada Anggota Komisi IV DPR RI Fransiskus Ansy Lema yang sudah berjuang agar apa yang diusulkan itu bisa terwujud.