Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur menghentikan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah di daerah itu menyusul adanya kasus baru COVID-19 yang menimpa seorang tenaga medis setempat.
"Tindakan tersebut sebagai antisipasi Pmerintah Kabupaten Alor terhadap penyebaran COVID-19 kepda para pelajar," kata Ketua Pelaksana Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Alor, Fredy I.Lahal ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Selasa, (1/9).
Baca juga: Puluhan tenaga medis di Alor dikarantina karena COVID-19
"Tim gugus tugas telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Alor untuk menghentikan semua kegiatan belajar mengajar di sekolah dan dialihkan belajar dari rumah," kata Fredy.
Menurut dia, Kabupaten Alor sebelum masuk dalam zona hijau COVID-19, semua kegiatan belajar mengajar baik untuk siswa SD,SMP dan SMA berlangsung di sekolah.
Namun setelah seorang tenaga medis di RSUD Kalabahi terpapar COVID-19, kata dia, kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah sejak Senin (31/8) untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.
Baca juga: Bupati Alor puji partisipasi warganya cegah COVID-19
Fredy menambahkan, gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Alor terus melakukan edukasi kepada warga di Kota Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona baru atau COVID-19.
"Kami terus mengimbau warga agar taat terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah seperti menggunakan masker, sesering mungkin mencuci tangan dan menjaga jarak sehingga bisa meminimalisir terpapar COVID-19," tegas Fredy.
Pemda Alor hentikan belajar tatap muka karena COVID-19
"Tim gugus tugas telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Alor untuk menghentikan semua kegiatan belajar mengajar di sekolah dan dialihkan belajar dari rumah," kata Fredy.