Puluhan tenaga medis di Alor dikarantina karena COVID-19

id COVID-19 di alor,tenaga medis di Alor

Puluhan  tenaga medis di Alor dikarantina karena COVID-19

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Fredy I.Lahal. (Antara/ HO-Humas Setda Kabupaten Alor.)

​​​​​​​Pada 15 Agustus 2020 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 masuk kerja di UGD RSUD Kalabahi, pada saat itu kemungkinan sempat melakukan kontak erat dengan petugas medis setempat
Kupang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebutkan 40 tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Umum (RSUD) Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, menjalani karantina mandiri karena sempat kontak erat dengan seorang petugas medis yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Ketua Pelaksana Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Alor, Fredy I.Lahal ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Senin, (31/8)  mengatakan 40 tenaga medis yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 itu telah menjalani pemeriksaan swab.

Baca juga: Wisata menonton ikan dugong di Alor geliatkan ekonomi warga

"Pengambilan swab sudah dilakukan pada Sabtu (29/8/2020). Kami masih menunggu hasil pemeriksanya dari Kupang. Kami berharap semuanya negatif," katanya.

Ia menjelaskan, 40 petugas medis di Kabupaten Alor itu memilih untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.

Fredy yang juga menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Alor mengatakan pelayanan medis bagi pasien yang melakukan rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Kalabahi tetap berlangsung, kendati ada 40 orang tenaga medis sedang menjalani karantina mandiri.

Selain melakukan kontak erat dengan 40 orang tenaga medis, demikian Fredy, pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu sempat kontak erat dengan lima orang anggota keluarganya setelah pulang dari Kupang.

"Kelima orang ini juga sudah diambil swabnya oleh petugas medis dan kami masih menunggu hasil pemeriksaan," ujarnya.

Fredy menjelaskan, pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 sudah menjalani karantina di tempat karantina terpusat yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Alor.

Pasien tidak dikarantina di rumah karena dikhawatirkan tetap melakukan kontak erat dengan penghuni rumah lainnya.

Baca juga: Gubernur sayangkan penangkapan anemon laut di Perairan Alor

Pasien, kata Fredy, sebelumnya melakukan perjalanan ke Kupang pada 1 Agustus 2020 dan kembali ke Alor pada 13 Agustus dengan menumpang kapal cepat Cantika Ekspres.

"Pada 15 Agustus 2020 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 masuk kerja di UGD RSUD Kalabahi, pada saat itu kemungkinan sempat melakukan kontak erat dengan petugas medis setempat," katanya.