Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Sosial sudah mendata 363.140 keluarga penerima manfaat (KPM) program Keluarga Harapan (PKH) yang menerima bantuan sosial beras dan diharapkan dapat memenuhi sebagian kebutuhan pokok masyarakat terdampak wabah COVID-19.
"Kami sudah data ada 363.140 KPM PKH yang akan mendapatkan bantuan sosial beras tersebut dan nanti akan segera disalurkan dalam waktu dekat," kata Kepala Dinas Sosial NTT Jamaludin Ahmad kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (3/9).
Baca juga: Kejati NTT awasi distribusi bantuan bansos
Hal ini disampaikan usai meluncurkan bantuan sosial beras di kantor dinas sosial NTT bersama dengan pemimpin Perum Bulog Kanwil NTT Asmal dan pejabat terkait lainnya.
Ia mengatakan bahwa ratusan ribu penerima manfaat itu sudah didata, dan bukan mereka yang sebelumnya mendapatkan bantuan sosial lainnya, baik dari bantuan dana desa, bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai (BLT), dan bantuan dari APBD.
"Mereka yang sebelumnya sudah mendapatkan bantuan sosial kali ini tidak mendapatkan bantuan ini. Dan kami pastikan bahwa yang menerima ini adalah mereka yang benar-benar membutuhkan dan terdampak COVID-19," tambah dia.
Untuk proses persiapan berasnya itu kata dia sudah disiapkan oleh Bulog Kantoe wilayah NTT. Dan jumlah beras yang disiapkan tersebut mencapai 16.241 ton.
"Kita sudah koordinasikan dengan Bulog NTT dan juga PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sebagai pihak yang mendistribusikan beras-beras itu," tutur dia.
Sementara itu Pemimpin Perum Bulog Kanwil NTT Asmal ditemui terpisah mengatakan bahwa pada dasarnya Bulog sudah menyiapkan 16.341 ton beras tersebut dan siap didistrubisikan.
Baca juga: NTT gelontorkan Rp28,5 miliar untuk 95.000 kk terdampak COVID-19
"Tetapi kami juga masih menunggu SK lagi untuk pendistribusian beras-beras itu.Bulog sendiri tidak bekerja sendiri tetapi juga menjalin sinergitas dengan PT BGR logistik yang bertugas mendistribusikan belasan ribu beras itu," tambah dia.
Lebih lanjut kata dia pada Kamis (3/9) besok, pihaknya akan kembali mengelar rapat untuk membicarakan bagaimana mekanisme pendistribusiannya apakah di kelurahan atau langsung dari rumah ke rumah.