Kupang (ANTARA) - Satuan polisi lalu lintas Polres Kupang Kota membagi-bagikan 25 ribu liter air bersih secara gratis kepada warga di pinggiran Kota Kupang, khususnya di Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak Kota Kupang yang kesulitan air bersih.
Kasatlantas Polres Kupang Kota AKP Andri Aryansyah kepada wartawan di Kupang, Sabtu(19/9) mengatakan bahwa aksi sosial yang dilakukan oleh anggota Satlantas Polres Kupang Kota khususnya oleh polwan di satuan itu bagian dari kepedulian satuan itu kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau.
"Ada lima truk air tangki yang berisi 5 ribu liter yang kita kerahkan, dan bisa lihat sendiri masyarakat banyak yang datang membawa jeriken kosong untuk mengisi air," katanya.
Ia menjelaskan bahwa aksi bagi-bagi air bersih bagi masyarakat itu merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh satuan polisi lalu lintas di Polres itu dalam rangka mengelorakan program "women care day" yang merupakan program dari Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif.
Sebelumnya Satlantas Polres Kupang Kota sudah membagikan bantuan sembako bagi perempuan-perempuan disabilitas di kota itu.
Setelah itu juga pihaknya membuka pelayanan perpanjangan SIM A dan C khusus bagi kaum perempuan yang kegiatannya hanya beberapa jam saja, kemudian juga pihaknya membentuk komunitas ojek daring perempuan di kota itu.
Menurut Andri program "Women care day'" yang nantinya akan diluncurkan pada Sabtu (26/9) pekan depan itu merupakan bentuk kepedulian dari institusi Polri di Polda NTT kepada kaum perempuan di NTT khususnya di Kota Kupang yang sering menjadi korban kekerasan.
"Baik itu kekerasan rumah tangga, kekerasan seksual dan kekerasan lainnya yang membuat kaum perempuan itu tertindas," ujar dia.
Women care day yang akan diluncurkan itu sebagai bentuk dukungan kepada kaum perempuan di daerah itu sekaligus memberikan semangat bahwa kaum perempuan itu adalah kaum yang kuat dan bisa setara dengan kaum pria.
Lebih lanjut kata dia juga aksi bagi-bagi air bersih itu juga akan terus dilakukan selama musim kemarau seperti saat ini.
Baca juga: Ombudsman NTT: Banyak warga Kota Kupang keluhkan air bersih
Baca juga: Pemkot Kupang apresiasi warga siapkan lahan sumur bor air bersih
Maria Bene, seorang ibu yang ditemui saat sedang membawa 11 jerikennya, mengaku memang saat ini pihaknya sulit mendapatkan air bersih, karena sejak Mei hujan sudah tak turun lagi.
"PDAM juga sudah jarang keluar. Kadang juga sebulan tidak keluar airnya, sehingga kami terpaksa beli air, satu drum harganya Rp100 ribu. Lumayan berat apa lagi disaat COVID-19 ini. Terima kasih kepada bapak dan ibu Polisi yang sudah mau membantu kami," katanya.