BNPB salurkan Rp1 miliar untuk tanggap darurat bencana Lembata
Dari BNPB memberikan bantuan uang tunai senilaiĀ Rp1 miliar. Pak Bupati jika memang ada kekurangan bisa minta penambahan lagi. Nanti pak bupati bisa mengusulkan ke pemerintah pusat lewat BNPB
Lewoleba (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ili Lewotolok senilai Rp1 miliar kepada pemerintah Kabupaten Lembata untuk keperluan tanggap darurat di daerah itu.
Kepala BNPB Doni Munardo saat meninjau pos pengungsian di Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT Rabu, (2/12) mengatakan bahwa dana bantuan tanggap darurat itu bisa digunakan untuk penanganan korban bencana alam di daerah itu.
Baca juga: BNPB kembangkan aplikasi cek posisi Gunung Ili Lewotolok
"Jadi kami dari BNPB memberikan bantuan uang tunai senilai Rp1 miliar. Pak Bupati jika memang ada kekurangan bisa minta penambahan lagi. Nanti pak bupati bisa mengusulkan ke pemerintah pusat lewat BNPB," katanya.
Doni meminta kerja sama semua pihak untuk mengurangi penderitaan dari para pengungsi dengan terus memberikan makanan yang bernutrisi sehingga kesehatan para pengungsi juga bisa terjaga dengan baik.
Terkait air bersih, Doni mengaku bahwa sudah mendapatkan informasi langsung dari Menteri PUPR Basuki Hadimulyono akan membuat sumur bor untuk mengatasi masalah air bersih di lokasi pengungsian.
"Hal ini penting sekali, apalagi kita tidak tahu sampai kapan gunung ini akan terus bererupsi. Sehingga kondisi air harus betul bisa terlayani dengan baik," tambah dia.
Kemudian ujar dia, selain itu untuk mandi cuci kakus, ia berharap agar TNI dan Polri serta dukungan dari relawan dan lembaga masyarakat bisa saling bahu-membahu untuk membuat MCK bagi masyarakat dengan memisahkan pria dan wanita.
Dalam kesempatan itu BNPB juga memberikan bantuan berupa masker kain tiga lapis sebanyak 4.000 buah serta 12 lampu bagi para pengungsi di sejumlah lokasi pengungsian.
Dalam kesempatan tersebut pemerintah daerah Lembata juga mendapatkan bantuan berupa barang senilai Rp500 juta serta bantuan dari Komisi VIII DPR RI untuk tanggap darurat bencana di daerah itu.
Baca juga: 6.237 warga sudah dievakuasi dari KRB Gunung Lewotolok
Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui, BNPB yang sudah datang dan memberikan batuan untuk tanggap darurat di kabupaten itu.
Ia mengaku bahwa untuk penanganan bencana alam gunung api Ili Lewotolok, pihaknya cukup kewalahan karena masih banyak kekurangan seperti air bersih, MCK, bagi para pengungsi.
"Bantuan ini tentu saja akan digunakan untuk melengkapi kekurangan yang ada saat ini," tutur dia.
Kepala BNPB Doni Munardo saat meninjau pos pengungsian di Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT Rabu, (2/12) mengatakan bahwa dana bantuan tanggap darurat itu bisa digunakan untuk penanganan korban bencana alam di daerah itu.
Baca juga: BNPB kembangkan aplikasi cek posisi Gunung Ili Lewotolok
"Jadi kami dari BNPB memberikan bantuan uang tunai senilai Rp1 miliar. Pak Bupati jika memang ada kekurangan bisa minta penambahan lagi. Nanti pak bupati bisa mengusulkan ke pemerintah pusat lewat BNPB," katanya.
Doni meminta kerja sama semua pihak untuk mengurangi penderitaan dari para pengungsi dengan terus memberikan makanan yang bernutrisi sehingga kesehatan para pengungsi juga bisa terjaga dengan baik.
Terkait air bersih, Doni mengaku bahwa sudah mendapatkan informasi langsung dari Menteri PUPR Basuki Hadimulyono akan membuat sumur bor untuk mengatasi masalah air bersih di lokasi pengungsian.
"Hal ini penting sekali, apalagi kita tidak tahu sampai kapan gunung ini akan terus bererupsi. Sehingga kondisi air harus betul bisa terlayani dengan baik," tambah dia.
Kemudian ujar dia, selain itu untuk mandi cuci kakus, ia berharap agar TNI dan Polri serta dukungan dari relawan dan lembaga masyarakat bisa saling bahu-membahu untuk membuat MCK bagi masyarakat dengan memisahkan pria dan wanita.
Dalam kesempatan itu BNPB juga memberikan bantuan berupa masker kain tiga lapis sebanyak 4.000 buah serta 12 lampu bagi para pengungsi di sejumlah lokasi pengungsian.
Dalam kesempatan tersebut pemerintah daerah Lembata juga mendapatkan bantuan berupa barang senilai Rp500 juta serta bantuan dari Komisi VIII DPR RI untuk tanggap darurat bencana di daerah itu.
Baca juga: 6.237 warga sudah dievakuasi dari KRB Gunung Lewotolok
Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui, BNPB yang sudah datang dan memberikan batuan untuk tanggap darurat di kabupaten itu.
Ia mengaku bahwa untuk penanganan bencana alam gunung api Ili Lewotolok, pihaknya cukup kewalahan karena masih banyak kekurangan seperti air bersih, MCK, bagi para pengungsi.
"Bantuan ini tentu saja akan digunakan untuk melengkapi kekurangan yang ada saat ini," tutur dia.