Gubernur Laiskodat: Pelaksanaan Operasi Lilin kedepankan preemtif-preventif

id NTT,Kapolda NTT, Gubernur NTT, operasi lilin 2020

Gubernur Laiskodat: Pelaksanaan Operasi Lilin kedepankan preemtif-preventif

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Turangga 2020 di Mapolda NTT. Antara/HO.

Kedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional. Tentunya dengan tetap menerapkan prokes guna mencegah penyebaran COVID-19, sehingga masyarakat dapat merayakan Nataru dengan rasa aman dan

Kupang (ANTARA) - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan agar pelaksanaan Operasi Lilin Turangga 2020 di provinsi berbasis kepulauan itu mengedepankan preemtif dan juga preventif secara humanis.

"Kedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman," katanya di Kupang, Senin, (21/12).

Orang nomor satu di NTT itu mengatakan bahwa hingga saat ini kondisi keamanan di wilayah NTT masih kondusif saja, hal ini berkat kerja keras dari aparat keamanan serta masyarakat di NTT.

Gubernur mengatakan untuk mengamankan NTT dan untuk operasi lilin turangga 2020 ini Polda NTT sendiri menyiapkan 3.904 personel yang terdiri dari 1.428 orang anggota Polri yakni 218 anggota Polda dan 1.210 personel Polri dari Polres jajaran. Selain itu terdapat 2.476 dari TNI dan instansi terkait terdiri dari 543 orang anggota TNI dan 1.933 orang dari instansi terkait.

"Pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan kita cenderung under estimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini, kita harus lebih peduli," tutur dia.

Masyarakat NTT harus peduli dan taat dengan protokol kesehatan sehingga jangan sampai kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran COVID-19.

Berdasarkan pemetaan kerawanan yang telah dilakukan, ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus diantisipasi, antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman sabotase, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, tawuran antar kelompok pemuda atau antar kampung, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan.

"Untuk itu, saya harapkan seluruh Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah," pungkasnya.

Apel gelar gelar pasukan dilaksanakan di Mapolda NTT dan dihadiri Kapolda NTT Irjen Pol. Lotharia Latif, Dandrem 161/WS Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya, Danlantamal IIV Kupang Laksamana Pertama IG. Kompiang Aribawa, Kabinda Prov. NTT Brigjen TNI Adrianus San, Danlanud Eltari Kupang Kolonel Pnb Bambang Juniar.

Untuk diketahui apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk pemeriksaan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Lilin 2020 dalam rangka pengamanan perayaan Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya.

Baca juga: NTT alokasikan Rp39 miliar bangun pabrik pakan ternak pada 2021
Baca juga: Tiap tahun NTT keluarkan Rp1,1 triliun untuk pengadaan pakan ternak

Polri menyelenggarakan Operasi Lilin-2020 yang akan dilaksanakan selama 15 hari, mulai dari tanggal 21 Desember 2020 sampai dengan tanggal 4 Januari 2021.