TTS siagakan alat berat tangani dampak bencana hidrometeorologi

id NTT,Timor Tengah Selatan,Bupati TTS,Bencana hidrometeorologi

TTS siagakan alat berat tangani dampak bencana hidrometeorologi

Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piether Tahun. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Pemerintah daerah sudah siagakan alat-alat berat seperti bulldozer, excavator, loader, juga truk tronton, yang siap diterjunkan bila terjadi bencana hidrometeorologi
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, menyiagakan sejumlah kendaraan alat berat yang siap dikerahkan setiap saat untuk menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor di daerah itu.

"Pemerintah daerah sudah siagakan alat-alat berat seperti bulldozer, excavator, loader, juga truk tronton, yang siap diterjunkan bila terjadi bencana hidrometeorologi," kata Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piether Tahun dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (3/2).

Piether Tahun mengatakan pemerintahannya juga telah mengeluarkan instruksi agar kendaraan berat maupun ringan yang sewaktu-waktu digunakan untuk penanganan bencana harus selalu dalam keadaan siap beroperasi.

Selain kendaraan, lanjut dia, peralatan lain yang juga disiapkan berupa gergaji rantai (chainsaw) untuk memotong pohon-pohon yang tumbang dan menghambat akses jalan umum seperti yang pernah terjadi sebelumnya pada dua titik di jalur Kota Soe menuju Niki-Niki.

Pemkab TTS telah menggelar pertemuan bersama unsur TNI-Polri untuk bersiaga untuk menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa muncul dalam kondisi cuaca ekstrem saat ini.

Baca juga: TTS buka posko pengaduan bansos di seluruh desa

Baca juga: Bupati TTS imbau warga jaga infrastruktur kelistrikan


"Pohon-pohon besar yang dekat dengan rumah penduduk maupun jaringan listrik sudah kita minta untuk ditebang guna mengantisipasi dampak bencana," katanya.

Mengenai kesiapan penanganan dampak bencana terhadap warga, ia mengatakan semua pustu dan puskemas di daerah itu telah diminta agar tetap bersiaga memberikan pelayanan medis.

"Kami ada tenaga medis perawat dan bidan, termasuk tenaga sanitasi lingkungan di desa-desa sudah kita minta agar selalu siaga," katanya.