Positif COVID-19 Indonesia bertambah 11.749 jadi 1.134.854 kasus

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan bahwa kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia pada Jumat, 5 Februari 2021, bertambah 11.749 kasus menjadi total 1.134.854 kasus.

Sementara itu berdasarkan data Satgas pada pukul 12.00 WIB, kasus aktif COVID-19 pada hari ini bertambah sebanyak 1.874 menjadi total 175.672 orang, dengan pasien sembuh COVID-19 juga mengalami penambahan 9.674 orang menjadi 926.980 orang. Sedangkan kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 201 orang menjadi total 31.202 orang.

Kemudian, berdasarkan pergerakan kasus di tiap-tiap wilayah, penambahan kasus COVID-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta dengan 3.340 kasus, disusul Jawa Barat 2.117 kasus, Jawa Tengah 1.884 kasus, Jawa Timur 799 kasus dan Kalimantan Timur 798 kasus.

Untuk pasien sembuh, penambahan jumlah pasien sembuh dari COVID-19 paling banyak tercatat di Jawa Barat dengan 2.674 kasus, disusul DKI Jakarta 2.475 kasus, kemudian Jawa Timur 869 kasus, Kalimantan Timur 553 kasus, dan Jawa Tengah 516 kasus sembuh.

Sementara untuk kasus meninggal, Jawa Timur mencatatkan kasus paling banyak dengan 52 orang meninggal, disusul DKI Jakarta 45 orang, Jawa Barat 28 orang, Jawa Tengah 13 orang dan Kalimantan Timur serta Lampung masing-masing mencatatkan 11 orang yang meninggal akibat COVID-19.

Sementara itu, hari ini ada 3 provinsi yang mencatatkan penambahan kasus COVID-19 di bawah 10, yaitu Aceh, Bengkulu dan Nusa Tenggara Barat. Sementara provinsi yang mencatatkan nol kasus pada hari ini tercatat tidak ada.

Masih berdasarkan data Satgas pada Jumat, jumlah suspek COVID-19 di Indonesia tercatat sebanyak 77.704 orang, dengan sebaran kasus telah tercatat di seluruh provinsi Indonesia.

Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa per hari ini adalah 76.373 spesimen, sehingga total spesimen yang telah diperiksa adalah 9.578.686.

#satgascovid19
#ingatpesanibujagajarak
#vaksincovid19
Baca juga: Ketua Satgas Doni Monardo tertular virus Corona

Baca juga: Doni Monardo tegaskan larangan kegiatan mengumpulkan massa