"Kami berhasil menemukan jazad korban pada Rabu (27/9) pagi sekitar pukul 08.03 Wita," kata Kepala Kantor SAR Kupang I Nyoman Sidakara ketika dihubungi Antara di Kupang, Rabu.
Hasanudin Basir merupakan satu-satunya penumpang yang dilaporkan hilang saat tenggelamnya KM Kenangan Indah di wilayah perairan sekitar Mulut Kumbang, Kabupaten Alor pada Sabtu (23/9) sekitar pukul 01.30 Wita.
Peralatan yang digunakan oleh Tim SAR Gabungan dalam upaya pencarian tersebut, antara lain satu unit RIB (Rigid Inflatable Boats) 500 PK, perahu karet 40 PK satu unit milik Polisi Perairan Kalabahi, perahu karet 40 PK milik KUPP satu unit, serta dua unit speedboat milik BPBD Alor.
Jazad Hasanuddin Basir kemudian dibawa menuju Pelabuhan Dulionong Alor untuk seterusnya diangkut dengan ambulance RSUD Alor di Kalabahi.
"Kami bersyukur karena bantuan semua pihak, akhirnya korban ditemukan. Namun sayang sudah tak bernyawa lagi. Terima kasih buat semua pihak yang sudah terlibat dalam menangani kejadian ini," katanya dan menambahkan upaya pencarian korban ini mengalami banyak hambatan.
"Cuacanya sangat buruk disertai pula dengan angin kencang dari timur laut menuju timur dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 25 knot/jam, tinggi gelombang laut mencapai sekitar dua meter serta arus laut yang sangat kencang," demikian Sidakara.
KM Kenangan Indah saat itu sedang dalam pelayaran dari Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor menuju Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata di Pulau Lembata dengan mengangkut sekitar 16 penumpang serta empat orang ABK dan bahan-bahan sembako.
Namun, ketika sampai di wilayah perairan Mulut Kumbang, KM Kenangan Indah dihantam gelombang besar sampai akhirnya karam. Para penumpang berhasil diselamatkan oleh para nelayan yang ada di sekitarnya, sedang Hasanudin Basir dilaporkan menghilang.
Namun, ketika sampai di wilayah perairan Mulut Kumbang, KM Kenangan Indah dihantam gelombang besar sampai akhirnya karam. Para penumpang berhasil diselamatkan oleh para nelayan yang ada di sekitarnya, sedang Hasanudin Basir dilaporkan menghilang.
"Namun, hingga memasuki hari keempat, jazad Hasanudin berhasil kami temukan berkat bantuan dari Pos TNI AL Alor, Polisi Perairan, BPBD Alor, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) serta masyarakat dan nelayan sekitarnya," kata Sidakara.
Peralatan yang digunakan oleh Tim SAR Gabungan dalam upaya pencarian tersebut, antara lain satu unit RIB (Rigid Inflatable Boats) 500 PK, perahu karet 40 PK satu unit milik Polisi Perairan Kalabahi, perahu karet 40 PK milik KUPP satu unit, serta dua unit speedboat milik BPBD Alor.
Jazad Hasanuddin Basir kemudian dibawa menuju Pelabuhan Dulionong Alor untuk seterusnya diangkut dengan ambulance RSUD Alor di Kalabahi.
"Kami bersyukur karena bantuan semua pihak, akhirnya korban ditemukan. Namun sayang sudah tak bernyawa lagi. Terima kasih buat semua pihak yang sudah terlibat dalam menangani kejadian ini," katanya dan menambahkan upaya pencarian korban ini mengalami banyak hambatan.
"Cuacanya sangat buruk disertai pula dengan angin kencang dari timur laut menuju timur dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 25 knot/jam, tinggi gelombang laut mencapai sekitar dua meter serta arus laut yang sangat kencang," demikian Sidakara.