Delapan desa di pedalaman Sikka belum teraliri listrik

id Sikka, NTT, Kota Kupang, Listrik,PLN

Delapan desa di pedalaman Sikka belum teraliri listrik

Bupati Sikka Robby Idong. Antara/Genta

Tahun ini PLN sudah mulai melanjutkan pemasangan jaringan listrik di delapan desa, enam kecamatan itu, kita berharap tahun depan sudah bisa selesai, semua rumah dialiri listrik
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat sebanyak delapan desa pedalaman yang tersebar di enam kecamatan belum teraliri listrik akibat jalur transportasi yang sulit dijangkau.

"Saat ini dari 147 desa di Sikka, tersisa delapan desa saja yang belum teraliri listrik, dan itu tersebar di beberapa kecamatan yang memang jalur transportasinya sangat sulit," kata Bupati Sikka Robby Idong kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Senin, (8/3).

Delapan desa itu tersebar di Kecamatan Tana Wawo, Kecamatan Paga, Kecamatan Mapitara, Kecamatan Talibura, Kecamatan Palue dan  ecamatan Waiblama.

Menurut dia, rasio desa berlistrik di Sikka sudah terbilang cukup baik, karena  hanya delapan desa saja yang belum teraliri listrik.

Pemkab Sikka sendiri menargetkan pada tahun 2021 ini pemasangan jaringan listrik di delapan desa pada enam kecamatan itu bisa segera teralisasi dan ditargekan pada 2022 masalah listrik di Sikka sudah tuntas.

"Tahun ini PLN sudah mulai melanjutkan pemasangan jaringan listrik di delapan desa, enam kecamatan itu, kita berharap tahun depan sudah bisa selesai, semua rumah dialiri listrik," tambah dia.

Baca juga: Sikka rancang pemanfaatan sampah plastik untuk EBT

Baca juga: Pemkab Sikka bantu sambung listrik gratis bagi 1.115 KK


Ia berharap  pada 2021 rasio elektrifikasi listrik di kabupaten itu mencapai 90 persen, sehingga perlahan-lahan pada 2022 nanti listrik di Sikka sudah sudah capai 100 persen.

Terkait subsidi pemasangan listrik dari Pemkab Sikka kepada masyarakat kurang mampu, kata dia, pemda setempat sendiri memang selalu memberikan subsidi tiap tahun. Bantuan subsidi juga datang dari pemerintah desa dan juga dari koperasi yang selama ini menjadi lokomotif perputaran uang di kabupaten itu.

"Kita tahu sendiri pengguna koperasi di Sikka mencapai 64 persen dan ini sering digunakan oleh pihak koperasi untuk membantu waktu memasang aliran listrik," ujar Bupati Sikka.