Muhammadyah NTT sebut pelaku bom Makassar tunjukkan rendahnya moralitas

id NTT,Muhammdiyah NTT,Lembaga Hikmah PWM NTT,teror bom,bom Makassar,bom bunuh diri

Muhammadyah NTT sebut pelaku bom Makassar tunjukkan rendahnya moralitas

Ketua Majelis Lembaga Hikmah Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTT Ahmad AtangAhmad Atang. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Peristiwa (bom bunuh diri) ini hanya dilakukan oleh mereka yang rendah moralitas dan mengalami krisis humanisme
Kupang (ANTARA) - Ketua Majelis Lembaga Hikmah Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Timur Ahmad Atang mengatakan bom bunuh diri di Makassar menunjukkan rendahnya moralitas oknum pelaku.

"Peristiwa (bom bunuh diri) ini hanya dilakukan oleh mereka yang rendah moralitas dan mengalami krisis humanisme," kata Ahmad Atang kepada ANTARA di Kupang, Senin, (29/3) menyikapi peristiwa bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3) pagi.

Ia mengatakan aksi bom bunuh diri ini murni aksi kriminalitas sehingga pihaknya mengharapkan kerja keras aparat Kepolisian untuk mengusut secara tuntas agar tidak terjadi lagi di tempat lain.

Ahmad Atang juga meminta umat Kristiani termasuk di NTT agar tidak terpancing namun tetap mempercayakan kepada aparat untuk menyelesaikannya.

Aksi teror bom tersebut, kata dia tidak mewakili kalangan agama, ras, atau suku, tertentu melainkan kriminalitas yang dilakukan oleh oknum tertentu.

"Siapapun pelakunya, apapun agamanya, dari mana asalnya, tindakan oknum tersebut tidak mewakili atau mengatasnamakan identitas tertentu," katanya menegaskan.

Ahmad Atang mengatakan memang disayangkan teror bom ini berdekatan dengan momentum umat Kristiani yang akan menyambut perayaan Hari Raya Paskah. Oleh karena itu ia berharap agar umat Kristiani tetap tenang dan khusyuk dalam menjalankan ibadah selama maasa pekan suci hingga.

"Tidak perlu dihinggapi rasa kekhawatiran karena akan ada upaya pengamanan yang dilakukan oleh polisi," katanya.

Aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bertepatan dengan perayaan Minggu Palma umat Katolik sebagai tanda memasuki pekan suci menyambut Hari Raya Paskah.

Polisi menyebut ada sembilan orang korban dalam serangan tersebut yakni lima petugas gereja dan empat anggota jemaat.

Baca juga: Pemkot Kupang minta warga tidak terprovokasi bom Makassar
Baca juga: GMIT imbau warga NTT tak sebarkan foto-video aksi bom bunuh diri diMakassar