YWBS bangun huntara bagi korban siklon seroja di NTT

id NTT,seroja NTT,huntara

YWBS bangun huntara bagi korban siklon seroja di NTT

Warga terdampak bencana badai siklon tropis seroja di Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menempati rumah hunian sementara (huntara) yang dibangun Yayasan Wahana Bakti Sejahtera Semarang (YWBS). (Antara/HO- istimewa)

...desain rumah hunian sementara sangat mudah karena dapat dibangun hanya dalam waktu 30 menit dan mampu bertahan selama tiga bulan dan membutuhkan anggaran sekitar Rp4.000.000/unit
Kupang (ANTARA) - Yayasan Wahana Bakti Sejahtera Semarang (YWBS) membangun rumah hunian sementara (huntara) bagi korban bencana alam badai siklon tropis seroja di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ketua YWBS, Dr.dr. Budi Laksono kepada wartawan di Kupang, Selasa, (27/4) mengatakan pembangunan hunian sementara bagi warga terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja merupakan bantuan sosial dari Yayasan Wahana Bakti Sejahtera Semarang.

Ia mengatakan kondisi warga terdampak bencana di Kabupaten Kupang sangat memprihatinkan, karena semuanya berkumpul di tempat pengungsian dalam kondisi kurang memadai.

Menurut dia, potensi penularan penyakit COVID-19 sangat besar apabila pengungsi tinggal dalam waktu yang lama dengan jumlah warga yang banyak.

"Hal itulah yang mendorong Yayasan Wahana Bakti Sejahtera Semarang membangun rumah hunian sementara bagi warga di Takari, Kabupaten Kupang," ucapnya.

Menurut Budi Laksono, Yayasan Wahana Bakti Sejahtera telah membangun empat huntara bagi keluarga di pengungsian yang memiliki anak balita agar tidak mudah terserang penyakit.

Budi Laksono mengatakan desain rumah hunian sementara sangat mudah karena dapat dibangun hanya dalam waktu 30 menit dan mampu bertahan selama tiga bulan dan membutuhkan anggaran sekitar Rp4.000.000/unit.

Baca juga: Pemkot Kupang usul korban bencana Seroja dibantu BNPB
Baca juga: YIIM dan PT. INSIGHT bagikan bantuan untuk korban bencana alam di NTT


Budi Laksono yang juga dosen manajemen disaster pascasarjana Universitas Diponegoro itu mendorong pemerintah di Nusa Tenggara Timur dapat mengaplikasi konsep pembangunan rumah hunian sementara bagi warga terdampak bencana yang rumahnya rusak berat akibat terjangan badai siklon tropis seroja.

Menurut dia, konsep huntara yang dibangun di Takari, Kabupaten Kupang, pernah dibuat bagi korban bencana alam di Nusa Tenggara Barat, Palu dan Aceh yang mencapai puluhan unit.

Ia mengatakan selain membangun huntara, YWBS juga melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis serta mengedukasi warga tentang pencegahan COVID-19 bagi warga di lokasi pengungsian di Kabupaten Kupang.