Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menyiapkan anjing pelacak atau (k9) serta melakukan pelatihan untuk membantu pengamanan jalannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada di Kabupaten Sabu Raijua pada Juli 2021 mendatang.
Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif saat memantau langsung pelaksanaan latihan personel Ditsamapta Polda NTT itu untuk memacu ketangkasan anjing pelajak dalam mencegah berbagai hal yang terjadi saat pelaksanaan PSU Pilkada Sabu Raijua mendatang .
"Kami akan menghadapi satu 'even' lagi yaitu, PSU Pilkada di wilayah Kabupaten Sabu Raijua. Ini harus kami kawal dengan sungguh-sungguh sehingga dapat berjalan dengan baik, aman dan tertib," katanya.di Kupang, Selasa, (18/5).
Orang nomor satu di lingkup Polda NTT itu mengatakan bahwa dengan latihan ini dirinya berharap agar seluruh personel Polda NTT mempersiapkan kemampuan serta peralatan yang dibutuhkan guna mengawal seluruh tahapan PSU sehingga berjalan dengan baik, aman dan tertib.
"Salah satunya adalah dua ekor anjing pelacak yang disiapkan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan," tambah dia.
Sementara itu Dirsamapta Polda NTT Kombes Pol Joni M. Siahaan mengatakan bahwa kemampuan anjing pelacak Polri (K9) dalam menangkap kriminal serta kemampuan menemukan bahan berbahaya seperti obat terlarang atau bahan peledak.
Dirsamapta Polda NTT mengatakan peningkatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam rangka menghadapi pengamanan PSU Pilkada di wilayah Kabupaten Sabu Raijua.
Baca juga: Kapolda NTT dan Danrem 161/WS pantau persiapan PSU Pilkada Sabu Raijua
"Latihan Dalmas ini untuk mengantisipasi pengamanan massa dalam menghadapi PSU Sabu Raijua nanti. Persiapan antisipasi jika terjadi demo massa, baik pada tahapan pemungutan suara maupun pasca pemungutan suara," jelas Kombes Pol Joni M. Siahaan.
Baca juga: Rp1,9 miliar untuk pengawasan PSU Pilkada Sabu Raijua
"Selain untuk meningkatkan kemampuan personel supaya anggota lebih mahir dan profesional dalam pelaksanaan tugas dilapangan khususnya pengamanan massa, baik itu tingkatan paling awal hingga tingkat lanjutan yang menjurus ke aksi anarkis," tambah dia.