Kadin NTT belum putuskan jagokan siapa maju Ketum Kadin Indonesia

id Arshad, NTT, Kadin NTT, Kota Kupang

Kadin NTT belum putuskan jagokan siapa maju Ketum Kadin Indonesia

Wakil Ketua Umum Kamar dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M. Arsjad Rasjid (keempat kiri) didampingi Ketua Kadin NTT Paul Lianto (ketiga kanan) berpose bersama sejumlah Ketua Kadin dari beberapa provinsi saat melaksanaan Silahturahmi bersama Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kupang, NTT, Sabtu (22/5/2021) malam ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Kita belum putuskan akan mendukung siapa, tetapi pada dasarnya keduanya mempunyai visi misi yang bagus untuk memimpin Kadin Indonesia ke depan
Kupang (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nusa Tenggara Timur menyatakan belum bisa memutuskan akan mendukung siapa dalam bursa pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026.

Ketua Kadin NTT Paul Lianto kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (22/5) malam mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah mendengar langsung visi dan misi dari dua calon Ketua umum Kadin Indonesia yakni Anindya Bakrie dan juga Arshad Rasjid.

"Kita belum putuskan akan mendukung siapa, tetapi pada dasarnya keduanya mempunyai visi misi yang bagus untuk memimpin Kadin Indonesia ke depan," katanya usai mengelar silaturahmi dengan Menteri Investasi/BKPM  Bahlil Lahadali dan Calon Ketua Umum Kadin Indonesia Arshad Rasjid.

Untuk diketahui Kadin Indonesia akan mengelar Munas di Bali pada awal Juni mendatang. Dua calon ketua umum Kadin yakni Anidya Bakrie dan M Arshad Rasjid akan bersaing untuk mendapatkan suara dari sejumlah Kadin di 34 provinsi agar bisa terpilih.

Ia mengatakan bahwa keputusan calon Ketua Umum Kadin siapa yang akan dipilih nantinya akan dirapatkan lagi dengan seluruh pengurus Kadin NTT yang kemungkinan akan dilakukan pada Senin (24/5) atau Selasa (25/5) pekan depan.

Baca juga: Arsjad Rasjid tetap berinvestasi di NTT meski tak terpilih
Baca juga: Rupiah menguat seiring perhatian investor pada pertemuan Fed


Paul yang juga anggota DPD RI itu mengatakan bahwa Kadin itu adalah kolektif kolegial sehingga keputusan untuk menentukan siapa ketua umum Kadin Indonesia tidak bisa jatuh ke tangannya.

Paul Lianto menambahkan bahwa jika memberikan perbandingan kedua calon ketua umum ini memiliki kelebihan masing-masing.

"Kalau dilihat dari bidang organisasi Anindya sudah sangat menguasai dan bahkan juga sangat merakyat karena sudah keliling ke seluruh Indonesia," tambah dia.

Sementara Arshad sendiri tambah dia, adalah pendatang baru di Kadin Indonesia, tetapi memiliki komitmen serta "track record" nya sebagai pengusaha mengingat saat ini zaman milineal dan terbuka bagi umum.

Namun Paul sendiri lebih menekan bahwa siapapun ketua umumnya nanti ke depan Kadin Indonesia bisa lebih baik lagi, khususnya dalam hal membantu pemerintah meningkat perekonomian bangsa.

"Sebab kita tahu selama pandemi ini perekonomian dunia juga terus merosot, sementara Indonesia masih berada di tengah-tengahnya oleh karena itu tentunya harus dijaga," tambah dia.

Sementara itu Arshad sendiri justru mengatakan akan memperhatikan NTT khususnya dalam hal investasi baik itu terpilih menjadi ketua umum atau tidak terpilih.

"Menang atau tidak, terpilih atau tidak menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia saya akan tetap berinvestasi di NTT," katanya di Kupang.

Menurut dia hal tersebut tentunya dua hal yang berbeda, namun sebagai manusia sekaligus sebagai Calon Ketua Umum dirinya ingin agar terpilih menjadi Ketua Umum Kadin. Namun semuanya itu kembali lagi ke takdir.

Sebagai seorang pengusaha ujar dia, ada peluang usaha yang bisa dilihat di NTT ini tetapi akan dijajaki lagi karena memang dirinya baru pertama kali datang ke NTT.

"Saya melihat bahwa NTT mempunyai energi panas yang sangat bagus mungkin ini bisa dilihat juga ke depannya untuk pengembangan energi," ujar dia.

Tak hanya itu dari pembicaraan dengan Ketua Kadin NTT Paul Lianto, dirinya juga mendapatkan informasi bahwa NTT mempunyai potensi lain seperti garam, kelor yang tentunya bisa diinvestasikan.