Utamakan Bongkar Muat Sembako Jelang Hari Raya
"Prioritas ini penting dilakukan untuk mencegah peluang terjadinya kenaikan harga karena terjadinya kelangkaan barang di pihak pedagang," katanya di Kupang, Senin,(4/12) terkait antisipasi kenaikan harga pangan dan komoditas lainnya, akibat kekuranga
Kupang, (AntaraNTT) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Nusa Tenggara Timur, Fredy Ongko Saputra mengimbau pemilik dan pengelola kapal agar lebih mengutamakan bongkar dan muatan barang kebutuhan pokok, untuk mencegah kekosongan di gudang atau pasaran menjelang hari raya.
"Prioritas ini penting dilakukan untuk mencegah peluang terjadinya kenaikan harga karena terjadinya kelangkaan barang di pihak pedagang," katanya di Kupang, Senin, (4/12) terkait antisipasi kenaikan harga pangan dan komoditas lainnya, akibat kekurangan stok menjelang hari raya.
Menurut dia, umumnya faktor penyebab terjadinya kenaikan harga pangan pokok menjelang hari-hari besar agama dan hari raya lainnya dipicu oleh kelangkaan dan atau kebijakan dari pemerintah pusat yang berdampak kenaikan harga barang.
Selain kata dia akibat cuaca di musim hujan yang memicu gelombang tinggi sehingga menyulitkan armada kapal niaga untuk mengangkut kebutuhan pokok dari Surabaya menuju Kupang.
Saat ini katanya kegiatan bongkar muat di terminal peti kemas membaik dan lancar dalam dua pekan terakhir karena kerja sama PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dengan Serikat Pekerja Pelabuhan Bongkar Muatan semakin optimal dalam mempercepat arus barang di Pelabuhan.
"Kegiatan bongkar muat dan arus barang lancar dan normal. Para pelanggan dapat terlayani dengan baik dan tidak ada penumpukan barang seperti yang dikhawatirkan," ujarnya.
Dia mengatakan sering harga sejumlah kebutuhan di daerah pedalaman melambung karena buruknya infrastruktur menuju wilayah tersebut. Bahkan untuk mengurus surat menyurat ke kota kecamatan atau kabupaten, seorang warga harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk sekali jalan, termasuk untuk menjual hasil bumi ke kota.
Ia berharap program tol laut yang diluncurkan Presiden Joko Widodo dapat percepatan pembangunan daerah pinggiran agar setara dengan daerah-daerah lain di Tanah Air. "Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi yang mendapat perhatian khusus dalam percepatan pembangunan daerah pinggiran lewat program tol laut," katanya.
Dengan adanya pelaksanaan tol laut tersebut diharapkan ketersediaan barang dan kebutuhan masyarakat khususnya bagian Timur Indonesia dapat terlayani dengan kesetaraan harga barang di Indonesia Bagian Barat.
Untuk kelancaran itu, maka perlu "freight-liner" atau angkutan barang terjadwal ke Wilayah Timur bisa memberikan kepastian dan kepercayaan diri bagi pengusaha, sehingga harga bisa ditekan.
"Selama ini datangnya kapal itu tidak pasti ada yang dua minggu empat kapal, jadi harga itu ditentukan berdasarkan datangnya kapal, gelombang tinggi dan sebagainya. Jadi dengan adanya `freight-liner` bisa memberikan kepastian kepada pengusaha," katanya.
Ia mengatakan program tol laut telah berhasil menekan disparitas harga hingga 25 persen, apalagi Menko Bidang Kemaritim dan kementerian Kelautan dan Perikanan sudah bangun 30 titik logistik di timur dan barat agar kesenjangan tidak terlalu besar.