Apindo NTT Latih Masyarakat Kelola Penginapan

id Apindo

Apindo NTT Latih Masyarakat Kelola Penginapan

Fredy Ongko Saputra, Ketua Apindo NTT

"Sasaran kita memberikan pelatihan bagi masyarakat terutama di dekat lokasi pariwisata untuk mengelola rumah mereka sendiri menjadi penginapan yang layak," kata Fredy Ongko Saputra..
Kupang (Antara NTT) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Nusa Tenggara Timur Fredy Ongko Saputra mengatakan segera memberikan pelatihan kepada masyarakat terutama di sekitar lokasi wisata untuk mengelola layanan penginapan memanfaatkan rumah-rumah warga.

"Sasaran kita memberikan pelatihan bagi masyarakat terutama di dekat lokasi pariwisata untuk mengelola rumah mereka sendiri menjadi penginapan yang layak," katanya saat dihubungi Antara di Kupang, Kamis.

Fredi yang juga Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) NTT itu mengatakan layanan penginapan bagi wisatawan merupakan faktor kunci sehingga wisatawan merasa nyaman dan betah untuk terus berkunjung.

Menurut dia, hal-hal sederhana seperti kebersihan toilet, tempat tidur, sajian makanan, minuman dan lainnya mesti menjadi perhatian pengelola penginapan.

Fredi mengatakan fasilitas penginapan tidak hanya berupa hotel, home stay, namun juga sangat mungkin memanfaatkan rumah-rumah warga di sekitar daerah wisata.

Asalkan masyarakat diberikan pengetahuan terkait cara menyajikan layanan sesuai selera para wisatawan terutama asing, maka rumah-rumah warga disebutnya sudah layak digunakan.

"Masyarakat harus dilatih bagaimana menyajikan hidangan untuk wisatawan asing, menata ruangan penginapan, soal kebersihan kamar kecil dan lainnya," katanya pula.

Dia mengatakan jika rumah warga bisa dimanfaatkan secara optimal sebagai tempat penginapan maka kemajuan pariwisata di provinsi kepulauan itu akan dirasakan langsung oleh masyarakatnya.

Untuk itulah, APINDO sudah merencanakan pelatihan bagi masyarakat di daerah wisata seperti di Moni Kabupaten Ende yang memiliki wisata Gunung Kelimutu serta di Alor dengan wisata bawah laut dan lainnya.

Menurut Fredi, sasaran rumah warga sebagai penginapan karena banyak wisatawan terutama asing tertarik akan suasana yang akrab dengan kearifan budaya masyarakat setempat.

"Kalau bicara harus hotel mewah, wisatawan asing sudah bosan tinggal di hotel. Lagi pula untuk kondisi hotel di NTT belum terjangkau secara merata apalagi ke daerah wisata di pelosok," katanya.

Dia berharap, rencana tersebut bisa berjalan lancar sehingga selanjutnya ditargetkan untuk semua masyarakat di dekat lokasi wisata di NTT.