Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste Terbaik di Dunia

id Pangdam

Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste Terbaik di Dunia

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak (kanan) didampingi Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa. (Foto ANTARA/Kornelis Kaha)

Pengamanan wilayah perbatasan negara yang paling baik di dunia adalah RI-Timor Leste, karena telah terjadi proses rekonsiliasi dan komunikasi yang baik di antara pasukan pengamanan perbatasan kedua negara.
Kupang (Antaranews NTT) - Pangdam IX/Udayana Mayjen (TNI) Komaruddin Simanjuntak mengatakan pengamanan wilayah perbatasan negara yang paling baik di dunia adalah RI-Timor Leste, karena telah terjadi proses rekonsiliasi dan komunikasi yang baik di antara pasukan pengamanan perbatasan kedua negara.

"Pengamanan kawasan perbatasan yang dilakukan TNI AD di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste merupakan yang terbaik di dunia, karena adanya rekonsiliasi dan komunikasi yang baik di antara pasukan penjaga berbatasan kedua negara," kata jenderal berbintang dua itu di Kupang, Kamis.

Pangdam Udayana mengemukakan hal itu ketika ditanya tentang fungsi dan manfaat kehadiran Markas Komando Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo yang bermarkas di Naibonat, Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Pangdam mengatakan hubungan yang baik antara kedua negara selama ini ikut mendorong terciptanya suasana yang kondusif di perbatasan RI-Timor Leste.

Ia mengatakan penempatan Markas Komando Brigif 21/Komodo di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste tidak ada hubunganya dengan kerawanan keamanan di perbatasan kedua negara, namun karena kebutuhan untuk kepentingan pengamanan kedalautan negara Indonesia.

"Kita ingin kedalautan negara kita aman, sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas secara aman tanpa adanya ganguan keamanan dari pihak lain. Sekalipun tidak rawan tetapi negara yang berdaulat harus bisa menyiapkan pasukanya yang terbaik dalam menjaga kedalautan negara ini," tegas Simanjuntak.

Menurut dia, dalam mendukung pengamanan kawasan perbatasan daerah ini, TNI AD akan segera membangun satu bataliyon Arteleri Pertahanan Udara (Arhanud) di sekitar Oelamasi, yang tak jauh dari Mako Brigif 21/Komodo.

"Apabila terjadi ganguan keamanan di kawasan perbatasan maka tidak perlu lagi mendatangkan pasukan dari Kodam IX Udayana, namun cukup dihadapi oleh pasukan TNI AD yang berada di NTT dalam menangkal berbagai ganguan keamanan di kawasan perbatasan," katanya.

Ia menegaskan, rencana pembangunan markas dan penempatan satu bataliyon Arhanud di NTT akan mulai dilakukan tahun 2018.

Kehadiran satu bataliyon Arhanud, kata dia, diikuti dengan penempatan berbagai alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang modern untuk kepentingan pengamanan kawasan perbatasan NTT-Timor Leste.

"Jumlah pasukan di NTT sangat banyak jauh dari jumlah pasukan TNI AD yang berada di Bali," kata Pangdam Udayana dan menambahkan semakin banyaknya penempatan pasukan militer dan penempatan berbagai fasilitas militer di NTT, maka kawasan Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang akan menjadi Kota Militer.