PDIP akan memecat Dolvianus Kolo

id Hasto

PDIP akan memecat Dolvianus Kolo

Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT Dolvianus Kolo akan menghadapi sanksi pemecatan dari induk organisasi partainya, atas pernyataan yang dinilai bertentangan dengan sikap politik PDI Perjuangan.

"Sikap Dolvianus Kolo sangat disayangkan. Berpartai itu harus dijalankan dengan disiplin, taat pada mekanisme partai dan setia pada konstitusi partai," kata Hasto Kristiyanto.
Kupang (Antaranews NTT) - DPP PDI Perjuangan akan mengambil sikap tegas dengan memecat Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT Dolvianus Kolo atas sikapnya yang tidak terpuji dalam menanggapi penetapan calon gubernur-wakil gubernur NTT atas nama Marianus Sae-Emilia Nomleni.

"Sikap Dolvianus Kolo sangat disayangkan. Berpartai itu harus dijalankan dengan disiplin, taat pada mekanisme partai dan setia pada konstitusi partai," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui rilisnya yang diterima Antara Kupang, Sabtu.

Hasto Kristiyanto mengatakan apa yang disampaikan oleh saudara Dolvianus Kolo dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin, sehingga yang bersangkutan pantas diberikan sanksi pemecatan.

Hasto mengaku sudah berbicara dengan Ketua Bidang Organisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat soal sanksi pemecatan tersebut kepada Dolvianus Kolo.

Ia mengatakan yang bersangkutan sudah diminta untuk memberikan klarifikasi, namun yang bersangkutan justru memberikan berbagai pernyataan yang tidak menunjukkan kapasitasnya sebagai kader partai.

"Partai harus mengambil tindakan tegas seperti sanksi pemecatan, karena pernyataannya sangat memalukan partai," katanya menegaskan.

Hasto menambahkan penetapan calon gubernur dan wakil gubernur NTT periode 2018-2023 dari PDI Perjuangan itu melalui sebuah proses yang panjang.

Bahkan, katanya, sebelum mengambil keputusan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menugaskan Djarot Syaiful Hidayat untuk bertemu dengan para tokoh masyarakat NTT, termasuk bertemu dengan para tokoh agama, terkait figur Marianus Sae.

"Berbagai aspirasi telah ditampung, dan keputusan telah diambil, serta bersifat final. Bagi yang tidak setuju pada kepentingan kolektif partai tersebut, maka partai akan menegakkan disiplin partai," katanya menegaskan.

Ia menambahkan PDIP memiliki tradisi demokrasi Pancasila, sehingga pasangan calon yang ditetapkan untuk membumikan Pancasila, menjaga NKRI, Kebhinekaan Indonesia dan UUD 1945.

Pasangan tersebut juga akan diikutsertakan dalam sekolah para calon kepala daerah, sehingga ketajaman visi dan misi serta komitmen kekuasaan untuk rakyat menjadi ciri utama bagi seluruh pasangan calon PDI Perjuangan.

Hasto meyakini bahwa masyarakat NTT sangat paham posisi politik PDI Perjuangan yang benar-benar hadir sebagai kekuatan persatuan bangsa.

Menurut Hasto, PDI Perjuangan sangat kokoh dalam membela Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinekaan Indonesia.

Karena itulah, katanya lagi, sikap yang ditunjukkan oleh Dolvianus Kolo tersebut adalah sikap perorangan sehingga sangatlah pantas jika partai memberikan sanksi tegas dengan memecatnya dari keanggotaan PDI Perjuangan.