TN Kelimutu ditutup akibat cuaca ekstrem

id kelimutu

TN Kelimutu ditutup akibat cuaca ekstrem

Wisatawan sedang menikmati keindahan panorama Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores. (Foto ANTARA/Kornelis Kaha)

"Penutupan sudah kami umumkan secara resmi melalui surat edaran yang kami keluarkan hari ini Senin," kata Benediktus Rio.
Kupang (Antaranews NTT) - Balai Taman Nasional Kelimutu menutup sementara kawasan pariwisata unggulan Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT, akibat cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melanda daerah setempat.

"Penutupan sudah kami umumkan secara resmi melalui surat edaran yang kami keluarkan hari ini Senin," kata Kepala Seksi Wilayah 1 Moni Taman Nasional Kelimutu Benediktus Rio saat dihubungi Antara dari Kupang, Senin, (29/1).

Ia mengatakan penutupan sementara itu dilakukan karena cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melanda kawasan wisata yang menyajikan keindahan danau tiga warna itu dalam beberapa hari terakhir.

Angin kencang disertai hujan lebat mengakibatkan sejumlah pohon tumbang pada beberapa titik yang mengganggu aktivitas pariwisata dan mengakibatkan pula beberapa toilet serta shelter rusak, katanya.

"Untuk itu pihak Balai TNK (Taman Nasional Kelimutu) mengambil langkah buka tutup dan saat ini sementara kami tutup," katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini kawasan wisata tersebut terpantau masih diterjang angin kencang dengan kabut disertai hujan, "Kemungkinan danau tidak bisa dilihat karena kabut tebal," katanya.

Terkait penutupan sementara itu, Rio mengatakan pihaknya meminta maaf atas langkah yang diambil. "Kami akan memberikan informasi secepatnya apabila kondisi membaik," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus secara terpisah, mengimbau masyarakat di wilayah Pulau Flores dan sekitarnya tetap waspada menghadapi angin kencang.

"Rata-rata semua wilayah Pulau Flores terkena dampak cuaca ekstrem berupa angin kencang sekitar empat hari berturut-turut ini, kami minta agar masayrakat tetap waspada agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya di Kupang.

Kondisi angin kencang, katanya, telah menimbulkan sejumlah kerusakan tanaman perkebunan, pohon-pohon yang tumbang hingga rusaknya rumah-rumah warga dan fasiitas seperti tiang dan baliho.

Tini menjelaskan, petugas BPBD di daerah sedang mendata dampak kerusakan yang memerlukan bantuan dari daerah maupun pusat.