BMKG: DTH kategori ekstrem di NTT jadi 13

id NTT,BMKG,Stasiun Klimatologi Kupang,Hari tanpa hujan,HTH NTT,kekeringan di NTT,HTH ekstrem panjang

BMKG: DTH kategori ekstrem di NTT jadi 13

Ilustrasi - Lahan pertanian yang kering di saat musim kemarau di Kabupaten Kupang, Pulau Timor, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Daerah-daerah dengan kategori ekstrem panjang ini memiliki kondisi HTH lebih dari 60 hari
Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) dengan kategori ekstrem panjang bertambah dari 11 menjadi 13 daerah.

"Daerah-daerah dengan kategori ekstrem panjang ini memiliki kondisi HTH lebih dari 60 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmatulloh Adji di Kupang, Jumat, (13/8).

Pihaknya mencatat sebelumnya HTH kategori ekstrem panjang melanda 11 daerah terjadi di Kota Kupang dan 10 kabupaten Yakni Kabupaten Kupang, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ngada, Manggarai Timur dan Sumba Timur.

Namun saat ini, kata dia, kondisi HTH dengan kategori ekstrem panjang juga melanda sebagian Kabupaten Alor dan wilayah Batu Putih di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Rahmatulloh menjelaskan kondisi ancaman kekeringan meteorologis ini berdasarkan data HTH per 10 Agustus 2021 yang menunjukkan beberapa wilayah di NTT mengalami HTH dengan kategori panjang (20-30 hari) dan ekstrem panjang (lebih dari 60 hari).

Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa pada umumnya wilayah NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mili meter/dasarian) dengan peluang 71-100 persen.

Zona musim di NTT saat ini, kata dia berada dalam perdiode musim kemarau sehingga diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan.

Rahmatulloh menyarankan agar daerah-daerah dengan status peringatan dini kekeringan meteorologi melakukan langkah antisipasi seperti mewaspadai kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu menghemat penggunaan air bersih dan melakukan kegiatan budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.


Baca juga: BMKG imbau waspadai angin kencang di wilayah NTT

Baca juga: BMKG detects hot spots in West Fatuleu of Kupang District