Kepala Dinas pemberdayaan Masyarakat Desa, Kabupaten Kupang, Johanis Masneno kepada wartawan di Oelamasi, Jumat, mengatakan, sebanyak 100 unit embung tersebut telah dibangun selama priode 2015-2017.
"Embung yang dibangun menggunakan dana desa telah mencapai 100 unit. Embung dibangun di desa yang selalu dilanda krisis air bersih ketika musim kemarau," kata Masneno.
Ia mengatakan, masyarakat desa di Kabupaten Kupang, merasakan manfaat kehadiran 100 unit embung yang dibangun dengan dana desa, karena mampu memenuhi kebutuhan air bersih serta untuk mendukung pembangunan pertanian, peternakan dilakukan warga desa.
"Pada tahun 2017 krisis air bersih tidak terlalu dirasakan sejak kehadiran 100 unit embung itu untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga desa yang tidak memiliki sumber air baku," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah terus mendorong warga desa di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste, ini untuk mengalokasikan sebagian dana desa untuk pembangunan embung sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian, peternakan yang dikelola warga desa.
"Apabila ketersediaan air sudah memadai maka lahan pertanian bisa diperluas. Lahan yang sebelumnya dibiarkan terlantar mulai dimanfaatkan bagi pembangunan pertanian, sehingga ekonomi warga desa terus bertumbuh," kata Masneno.
Ditambahkannya, satu unit embung yang dibangun didesa-desa itu hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp100 juta.
"Manfaatnya sudah dirasakan warga di desa yang sudah memiliki embung, karena tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih dan air untuk kebutuhkan pertanian saat daerah ini dilanda kekeringan," kata Masneno.