Faslap BAKTI Kominfo maksimalkan platform digital desa wisata Manggarai Barat
...Program digitalisasi desa wisata ini merupakan respon cepat pemerintah dalam mendukung keberlanjutan dari pengembangan pariwisata premium, agar pengelola desa wisata mampu bersaing di industri pariwisata 4.0 berbasis digital
Labuan Bajo (ANTARA) - Fasilitator Lapangan (faslap) Manggarai Barat untuk Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Bakti-Kominfo) Alfonsius Sumarno Patut tengah memaksimalkan platform digital untuk pengembangan digitalisasi desa wisata di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Program digitalisasi desa wisata di Manggarai Barat ini merupakan respon cepat pemerintah dalam mendukung keberlanjutan dari pengembangan pariwisata premium, agar pengelola desa wisata mampu bersaing di industri pariwisata 4.0 berbasis digital," kata Alfonsius di Labuan Bajo, Selasa, (31/8).
Dia menjelaskan, digitalisasi desa wisata menjadi penting agar informasi terkait potensi dan atraksi wisata yang ada di desa dapat diaskes banyak orang, serta manajemen pengelolaan desa wisata berjalan dengan baik dan teratur.
Melalui digitalisasi desa wisata, pengelola desa wisata dapat mengampanyekan secara bertahap materi digital melalui berbagai media daring. Selain itu, pengelola desa wisata dapat membuat acara webinar atau kegiatan digital tourism di kawasan desa wisata.
Alfonsius menyampaikan, ia tengah berjuang agar pengelola desa wisata memahami platform digital Wonderin yang bisa digunakan untuk melakukan pendataan wisatawan. Pengelola desa wisata pun diwajibkan untuk mampu mengoperasionalkan penggunaan Channel Manager Wonderin. Melalui platform digital tersebut, wisatawan bisa mendapatkan berbagai informasi tentang desa wisata dan potensi atraksi wisata. Platform tersebut juga dapat menjadi rumah bagi pengelola desa wisata dan pelaku usaha pariwisata dalam menjaring para pembeli baik melalui agen perjalanan daring dan perusahaan agen perjalanan.
Dia menyebut, program digitalisasi di Manggarai Barat telah diimplementasikan ke beberapa desa wisata yaitu Desa Wisata Coal, Desa Wisata Batu Cermin, Desa Wisata Liang Ndara, Desa Wisata Wae Sano, Desa Wisata Loha, Desa Wisata Wae Lolos, Desa Wisata Cunca Wulang, dan Desa Wisata Cunca Lolos. Masing-masing desa wisata tersebut sudah memiliki produk paket wisata yang siap dijual.
Dalam rangka optimalisasi program digitalisasi desa wisata, katanya, Bakti-Kominfo dan PT Telkom Indonesia telah bekerja sama pada awal Juni 2021 lalu untuk pemanfaatan akses internet. Kendala akses internet di beberapa desa wisata juga akan ditindaklanjuti oleh Kominfo.
Baca juga: Desa Coal Manggarai Barat raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021
Ia berharap, pemerintah daerah juga tergerak untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan digitalisasi desa wisata ini.
Baca juga: PLN siap layani kebutuhan listrik desa wisata Loha Mabar
"Kiranya pemerintah mampu menindaklanjuti program digitalisasi desa wisata dengan mengadakan kegiatan pemberdayaan di masing-masing desa wisata yang sudah memaksimalkan penggunaan Platform Wonderin. Peningkatan fasilitas pendukung menjadi faktor utama dalam keberlanjutan program sehingga perlu adanya respon cepat dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang ada," harapnya.
"Program digitalisasi desa wisata di Manggarai Barat ini merupakan respon cepat pemerintah dalam mendukung keberlanjutan dari pengembangan pariwisata premium, agar pengelola desa wisata mampu bersaing di industri pariwisata 4.0 berbasis digital," kata Alfonsius di Labuan Bajo, Selasa, (31/8).
Dia menjelaskan, digitalisasi desa wisata menjadi penting agar informasi terkait potensi dan atraksi wisata yang ada di desa dapat diaskes banyak orang, serta manajemen pengelolaan desa wisata berjalan dengan baik dan teratur.
Melalui digitalisasi desa wisata, pengelola desa wisata dapat mengampanyekan secara bertahap materi digital melalui berbagai media daring. Selain itu, pengelola desa wisata dapat membuat acara webinar atau kegiatan digital tourism di kawasan desa wisata.
Alfonsius menyampaikan, ia tengah berjuang agar pengelola desa wisata memahami platform digital Wonderin yang bisa digunakan untuk melakukan pendataan wisatawan. Pengelola desa wisata pun diwajibkan untuk mampu mengoperasionalkan penggunaan Channel Manager Wonderin. Melalui platform digital tersebut, wisatawan bisa mendapatkan berbagai informasi tentang desa wisata dan potensi atraksi wisata. Platform tersebut juga dapat menjadi rumah bagi pengelola desa wisata dan pelaku usaha pariwisata dalam menjaring para pembeli baik melalui agen perjalanan daring dan perusahaan agen perjalanan.
Dia menyebut, program digitalisasi di Manggarai Barat telah diimplementasikan ke beberapa desa wisata yaitu Desa Wisata Coal, Desa Wisata Batu Cermin, Desa Wisata Liang Ndara, Desa Wisata Wae Sano, Desa Wisata Loha, Desa Wisata Wae Lolos, Desa Wisata Cunca Wulang, dan Desa Wisata Cunca Lolos. Masing-masing desa wisata tersebut sudah memiliki produk paket wisata yang siap dijual.
Dalam rangka optimalisasi program digitalisasi desa wisata, katanya, Bakti-Kominfo dan PT Telkom Indonesia telah bekerja sama pada awal Juni 2021 lalu untuk pemanfaatan akses internet. Kendala akses internet di beberapa desa wisata juga akan ditindaklanjuti oleh Kominfo.
Baca juga: Desa Coal Manggarai Barat raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021
Ia berharap, pemerintah daerah juga tergerak untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan digitalisasi desa wisata ini.
Baca juga: PLN siap layani kebutuhan listrik desa wisata Loha Mabar
"Kiranya pemerintah mampu menindaklanjuti program digitalisasi desa wisata dengan mengadakan kegiatan pemberdayaan di masing-masing desa wisata yang sudah memaksimalkan penggunaan Platform Wonderin. Peningkatan fasilitas pendukung menjadi faktor utama dalam keberlanjutan program sehingga perlu adanya respon cepat dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang ada," harapnya.