Desa Coal Manggarai Barat raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021
Desa wisata Coal telah hadir sebagai bagian dari respon warga atas tantangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium
Labuan Bajo (ANTARA) - Desa Wisata Coal menjadi satu-satunya desa wisata di Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
"Desa ini merupakan satu-satunya desa wisata dari Kabupaten Manggarai Barat yang masuk 300 besar dalam ajang bergengsi ADWI 2021. Pencapaian ini sangat luar biasa," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Coal Alfonsius Sumarno Patut di Labuan Bajo, Rabu (25/8).
ADWI 2021 merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Menurutnya, ADWI 2021 yang diterima Desa Wisata Coal perlu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Desa wisata Coal telah hadir sebagai bagian dari respon warga atas tantangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.
Konsep pengembangan wisata dimulai dengan melibatkan anak muda yang membentuk organisasi kepemudaan berbasis pariwisata dengan nama Ikatan Pemuda Kreatif. Misi awal organisasi tersebut yaitu mengangkat citra desa dengan ditetapkan sebagai desa wisata baru di Kabupaten Manggarai Barat.
Alfonsius menyebut, anak-anak muda merespon pandemi COVID-19 menjadi peluang dengan mengelola dan mengembangkan potensi dan atraksi wisata di Desa Coal. Mereka memanfaatkan potensi wisata dari pesona keindahan bukit di Kampung Porong Tedeng yang dikenal dengan nama Bukit Porong.
Bukit Porong menawarkan pemandangan alam lanskap air terjun, dan hamparan persawahan hijau yang menempel di lereng bukit. Daya tarik utama yang ditawarkan Bukit Porong yaitu sensasi keindahan ketika menyambut matahari terbit (Sunrise).
Selain itu, ada pula atraksi wisata budaya, kuliner, dan agrowisata kopi. Desa wisata Coal diimplementasikan dengan konsep storynomic village tourism yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan kekuatan budaya.
Ia pun berharap, melalui ADWI 2021 ini, pemerintah dapat mengambil bagian untuk peningkatan sarana prasarana penunjang desa wisata khususnya daya tarik wisata Bukit Porong dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Desa Wisata Coal merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Manggarai Barat. Desa wisata ini dikelola oleh Pokdarwis Bukit Porong yang terbentuk pada 6 Maret 2021 lalu. Pokdarwis Bukit Porong memiliki 11 pengurus dan 50-an anggota. Ada beberapa program kerja dari setiap kelompok kerja (pokja) dalam pokdarwis untuk mendukung pengembangan wisata di desa tersebut.
Pokja Daya Tarik Wisata bertugas untuk mengelola dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Coal baik atraksi wisata alam, budaya, dan buatan. Selanjutnya Pokja Seni Budaya yang bertugas untuk mengembangkan seni pertunjukan tari, musik, lagu tradisional Manggarai, menggali informasi tentang sejarah dan tradisi budaya lisan.
Berikutnya, Pokja industri rumahan yang bertujuan untuk mengembangkan seni kriya anyaman tenun, anyaman pandan, dan kuliner lokal. Dan terakhir, Pokja Agrowisata yang memiliki tugas mengembangkan potensi tanaman kopi (Arabika dan Robusta) serta tanaman jahe.
"Setiap pokja akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak baik lembaga pemerintah/dinas terkait, lembaga pendidikan, LSM, dan biro perjalanan wisata untuk pengembangan desa wisata Coal yang berkelanjutan," tutup Alfonsius.
Baca juga: DPRD Mabar harap PLN bangun listrik di desa wisata Loha
Baca juga: Ikuti petualangan ke Desa Wisata Papagarang
"Desa ini merupakan satu-satunya desa wisata dari Kabupaten Manggarai Barat yang masuk 300 besar dalam ajang bergengsi ADWI 2021. Pencapaian ini sangat luar biasa," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Coal Alfonsius Sumarno Patut di Labuan Bajo, Rabu (25/8).
ADWI 2021 merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Menurutnya, ADWI 2021 yang diterima Desa Wisata Coal perlu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Desa wisata Coal telah hadir sebagai bagian dari respon warga atas tantangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.
Konsep pengembangan wisata dimulai dengan melibatkan anak muda yang membentuk organisasi kepemudaan berbasis pariwisata dengan nama Ikatan Pemuda Kreatif. Misi awal organisasi tersebut yaitu mengangkat citra desa dengan ditetapkan sebagai desa wisata baru di Kabupaten Manggarai Barat.
Alfonsius menyebut, anak-anak muda merespon pandemi COVID-19 menjadi peluang dengan mengelola dan mengembangkan potensi dan atraksi wisata di Desa Coal. Mereka memanfaatkan potensi wisata dari pesona keindahan bukit di Kampung Porong Tedeng yang dikenal dengan nama Bukit Porong.
Bukit Porong menawarkan pemandangan alam lanskap air terjun, dan hamparan persawahan hijau yang menempel di lereng bukit. Daya tarik utama yang ditawarkan Bukit Porong yaitu sensasi keindahan ketika menyambut matahari terbit (Sunrise).
Selain itu, ada pula atraksi wisata budaya, kuliner, dan agrowisata kopi. Desa wisata Coal diimplementasikan dengan konsep storynomic village tourism yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan kekuatan budaya.
Ia pun berharap, melalui ADWI 2021 ini, pemerintah dapat mengambil bagian untuk peningkatan sarana prasarana penunjang desa wisata khususnya daya tarik wisata Bukit Porong dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Desa Wisata Coal merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Manggarai Barat. Desa wisata ini dikelola oleh Pokdarwis Bukit Porong yang terbentuk pada 6 Maret 2021 lalu. Pokdarwis Bukit Porong memiliki 11 pengurus dan 50-an anggota. Ada beberapa program kerja dari setiap kelompok kerja (pokja) dalam pokdarwis untuk mendukung pengembangan wisata di desa tersebut.
Pokja Daya Tarik Wisata bertugas untuk mengelola dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Coal baik atraksi wisata alam, budaya, dan buatan. Selanjutnya Pokja Seni Budaya yang bertugas untuk mengembangkan seni pertunjukan tari, musik, lagu tradisional Manggarai, menggali informasi tentang sejarah dan tradisi budaya lisan.
Berikutnya, Pokja industri rumahan yang bertujuan untuk mengembangkan seni kriya anyaman tenun, anyaman pandan, dan kuliner lokal. Dan terakhir, Pokja Agrowisata yang memiliki tugas mengembangkan potensi tanaman kopi (Arabika dan Robusta) serta tanaman jahe.
"Setiap pokja akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak baik lembaga pemerintah/dinas terkait, lembaga pendidikan, LSM, dan biro perjalanan wisata untuk pengembangan desa wisata Coal yang berkelanjutan," tutup Alfonsius.
Baca juga: DPRD Mabar harap PLN bangun listrik di desa wisata Loha
Baca juga: Ikuti petualangan ke Desa Wisata Papagarang