PPIA desak pemerintah selesaikan masalah batas laut

id PPIA

PPIA desak pemerintah selesaikan masalah batas laut

Manager Edukasi PPIA Hakam Junus (kedua kiri) berpose bersama sejumlah mahasiswa Indonesia di Perth, Australia yang juga tergabung dalam PPIA. (Foto Antara/ Foto Istimewa)

Sebanyak 20.000 mahasiswa Indonesia di Perth, Australia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan batas wilayah laut dengan negara-negara tetangga.




Kupang (AntaraNews NTT) - Sebanyak 20.000 mahasiswa Indonesia di Perth, Australia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan batas wilayah laut dengan negara-negara tetangga.



"Ada sembilan gagasan dari pelajar Indonesia yang sudah kami titipkan melalui Staf Khusus Kepresidenan Bapak Diaz Hendropriyono saat bersama kami dalam kegiatan Indonesia Global Scholars Forum (IGSF) 2018," kata Manajer Edukasi PPIA Hakam Junus saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis.



IGSF 2018 mengangkat tema Global Maritime Fulcrume: Assessing Indonesia Policies, Strategies and Position di Perth dan salah satu gagasan adalah soal batas wilayah laut dengan negara-negara tetangga.



Menurutnya saat ini batas laut teritorial antara Indonesia negara-negara tetangga masih banyak yang belum selesai dan belum mencapai kata sepakat.



Salah satu contoh batas negara yang belum selesai adalah batas laut Indonesia dengan Timor Leste, khususnya provinsi yang bertetanggaan dengan Timor Leste yakni Nusa Tenggara Timur.



"Jika batas wilayah laut kita tidak diselesaikan sesegera dikhawatirkan akan timbul masalah baru yang akan mengakibatkan hubungan dengan negara tetangga tidak harmonis," ujarnya Hakam yang saat ini tengah menempuh pendidikan Doktornya Keamanan dan Strategi Maritim di Universitas Wollongong Australia itu.



Tak hanya satu gagasan itu masih ada delapan gagasan lagi yang disampaikan oleh PPIA itu kepada Presiden Joko Widodo yang sejauh ini menurutnya sudah menjalankan pemerintahan dengan sangat baik, mulai dari program tol laut, program pembangunan di Indonesia Timur, serta program lainnya yang pro rakyat.



Master Hubungan Internasional Universitas Nasional Australia ini menambahkan gagasan lain yang digagas oleh PPIA sendiri di antaranya adalah meningkatkan pengaruh maririm Indonesia pada tingkat global seperti menginisasi kerja sama negara-negara kepulauan di Asia Tenggara, Pasifik serta negara kepulauan lainnya.



Mengoptimalkan kerja sama maritim dengan Australia sebagai dua negara yang berbatasan dengan Samudera Hindai dan Pasifik, serta meningkatkan peran aktif dan kepemimpinan Indonesia di Negara-negara Pesisir Samudra Hindia (IORA).



Di samping itu juga ribuan mahasiswa Indonesia itu juga mengharapkan pemerintah agar meningkatkan pembinaan berkelanjutan terhadap Nelayan tradisional dan pelaku perikanan nasional untuk menlindungi sumber daya perikanan Indonesia dari ilegal fishing.



"Kami juga meminta agar pemerintah meningkatkan intensitas dan kualitas pariwisata berbasis maritim sebagai upaya menanamkan semangat dan kultur kemaritiman, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir," ujar Hakam.