Gubernur minta PWI NTT berbenah

id PWI

Gubernur minta PWI NTT berbenah

Gubernur NTT Frans Lebu Raya (tengah) pada pembukaan Konferprov PWI Nusa Tenggara Timur di Kupang, Sabtu (3/3). (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)

"Saya harus berterima kasih karena PWI yang telah membantu percepatan pembangunan di NTT, karena tanpa Hari Pers Nasional (HPN) pada saat itu, orang tidak akan mengenal NTT," kata Gubernur Frans Lebu Raya.
Kupang (AntaraNews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) daerah ini untuk berbenah diri di tengah kemajuan zaman, kemajuan demokrasi dan kebebasan berpendapat di negeri ini.

"PWI harus terus menunjukkan prestasi dan memberikan peran yang berguna bagi kemajuan bangsa ini," kata Frans Lebu Raya pada pembukaan Konferensi Provinsi (Konferprov) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2018 di Kupang, Sabtu.

Lebu Raya yang akan mengakhiri masa jabatannya kedua sebagai Gubernur NTT pada Juli 2018 itu, secara khusus juga menyampaikan terimakasihnya kepada PWI yang telah memberikan kepercayaan kepada NTT untuk menjadi tuan rumah HPN pada 2011 lalu.

"Saya harus berterima kasih karena PWI yang telah membantu percepatan pembangunan di NTT, karena tanpa Hari Pers Nasional (HPN) pada saat itu, orang tidak akan mengenal NTT," katanya.

Dalam hubungan dengan itu, Gubernur mengharapkan agar peran PWI ini harus tetap dipertahankan bahkan dioptimalkan untuk bersama pemerintah dan rakyat membangun daerah kepulauan ini secara bersama-sama.

Gubernur juga meminta pengurus baru PWI NTT lima tahun ke depan nanti, agar tetap memberikan prioritas pada pembinaan dan pendidikan bagi para wartawan, terutama yang tergabung dalam organisasi PWI.

Pendidikan ini penting, agar wartawan dapat lebih bertanggung jawab dan bermoral dalam menghasilkan sebuah karya jurnalistik.

Menurut dia, mestinya ada hal-hal yang boleh dan ada yang tidak boleh diberitakan oleh seorang wartawan untuk menjadi konsumsi publik.

"Memang zaman perubahan, zaman kebebasan, zaman demokrasi, zaman HAM tetapi kita punya Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi landasan pijak bagi masyarakat bangsa ini," kata Lebu Raya.

Pemerintah, kata Lebu Raya, sama sekali tidak membatasi wartawan untuk berkarya, tetapi harus akurat dan dapat dipertanggung jawabkan."Ini yang disebut bebas tapi bertanggungjawab," katanya.

Konferensi Provinsi PWI NTT itu dihadiri Plt Ketua Umum PWI Pusat Sasongko Tedjo dan Sekjen PWI Pusat Hendri Ch Bangun.