"Saya siap untuk menjadi ibu yang baik bagi masyarakat NTT jika terpilih nanti," katanya dalam kampanye dialogis di Desa Lokory, Kecamatan Tanariwu, Kabupaten Sumba Barat dalam keterangan pers yang diterima Antara Kupang, Rabu (28/3) pagi.
Dalam kampanyenya untuk menjadi ibu yang baik bagi warga NTT itu, Cawagub NTT nomor urut dua itu megilustrasikan seorang ibu yang memiliki seorang suami dan tiga orang anak.
"Ibu itu memiliki setengah kilo beras dan sebutir telur. Dia memasak beras itu dan membaginya menjadi lima porsi. Telur itu digorengnya dan dibagi dalam empat porsi, satu untuk suaminya dan tiga untuk anaknya".
"Dia merasa tidak akan cukup kalau telur itu dibagi menjadi lima porsi," kata Mama Emi, sapaan akrabnya Emelia Nomleni.
Baca juga: Feature - Mama Emi di mata para pedagang
"Saya belajar dari kehidupan nyata dan membawanya dalam mengurus kebijakan di NTT. Saya akan menjadi ibu untuk masyarakat NTT," tegasnya disambut suara haru para hadirin.
Di hadapan masyarakat yang hadir, Mama Emi tidak akan mundur dalam kontestasi politik ini, sekalipun pasangannya Marianus Sae tidak bisa menemaninya berjuang karena tersandung kasus hukum.
"Kalau saya bilang kami harus sampai garis finis, kami bukan saja hanya menghabiskan hari untuk menyelesaikan masa kampanye ini. Kami akan terus bekerja sepenuh hati dan pastikan akan menang nanti," tegasnya.
Emelia merupakan satu-satunya calon wakil gubernur perempuan dalam Pilgub 2018 ini. Kehadirannya dalam pilgub menjadi sebuah sejarah baru dalam sistem perpolitikan di NTT, karena selama ini belum ada seorang wanita pun yang sampai pada calon kepala daerah.
Baca juga: Feature - Emilia, sosok wanita sederhana jadi Cawagub NTT
