Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, berkomitmen melakukan upaya percepatan penurunan angka kasus kekerdilan (stunting) hingga satu digit dalam lima tahun ke depan.
"Dalam lima tahun ke depan Pemkab Manggarai Barat berkomitmen melakukan berbagai upaya percepatan penurunan angka stunting hingga ke angka satu digit," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Sabtu (2/10).
Melihat kompleksitas penyebab stunting, jelas Weng, maka intervensi pencegahan dan penurunan stunting harus dilakukan secara konvergensi. Konvergensi percepatan pencegahan stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama pada kelompok sasaran prioritas baik yang tinggal di desa maupun yang ada di perkotaan.
Konvergensi percepatan penurunan stunting sendiri tergambar jelas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, dimana menyebut percepatan penurunan kematian Ibu dan stunting menjadi salah satu Proyek Prioritas Strategis (Major Project) yang dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai sektor.
Untuk mengatasi penyebab stunting, lanjut dia, diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen politik dan kebijakan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah dan lintas sektor, serta kapasitas dan kelembagaan untuk melaksanakan komitmen.
Pelaksanaan forum rembuk stunting tentu menjadi momen strategis bagi lintas pemangku kepentingan untuk menghasilkan kesepakatan lintas sektor dalam rangka percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat.
Wabup Weng menyampaikan rembuk stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat telah dilakukan pada Kamis (23/9). Rembuk stunting merupakan langkah penting yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk memasukan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara organisasi perangkat daerah (OPD) penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergisme hasil analisis situasi dan rancangan encana kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan di Kabupaten Manggarai Barat dengan hasil perencanaan partisipatif masyarakat yang dilaksanakan melalui Musrenbang Kecamatan dan Desa dalam upaya penurunan stunting di lokus.
Dia mengatakan hasil kegiatan rembuk stunting menjadi dasar gerakan penurunan stunting Kabupaten Manggarai Barat melalui integrasi pola kegiatan yang dilakukan antar OPD penanggung jawab layanan dan partisipasi masyarakat.
Wabup Weng pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berpikir tepat dan bekerja cepat dalam rangka mencegah dan menanggulangi permasalahan stunting demi terwujudnya generasi penerus Manggarai Barat yang sehat dan berkualitas.
Baca juga: Manggarai Timur targetkan prevalensi stunting 13,50 persen pada 2022
Baca juga: Tangani stunting, Sikka andalkan metode Kolombia
Pemkab Manggarai Barat komitmen turunkan angka stunting hingga satu digit
forum rembuk stunting tentu menjadi momen strategis bagi lintas pemangku kepentingan untuk menghasilkan kesepakatan lintas sektor dalam rangka percepatan penurunan stunting