Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jimmy Elwaren mengemukakan produk rumput laut mulai diminati sejumlah negara seperti Rusia, Argentina, Jerman, dan Korea Selatan.
"Beberapa negara ini telah melayangkan permintaan ekspor rumput laut dari NTT pada Juni 2018 untuk uji coba sampel," kata Jimmy Elwaren di Kupang, Selasa (10/7).
Pihaknya mencatat, rumput laut yang dikirim ke beberapa negara itu masih dalam jumlah kecil yakni masing-masing sebanyak 0,1 kilogram. Sebelumnya pada Mei 2018 permintaan ekspor rumput laut juga datang dari Filipina dengan jumlah 0,6 kilogram.
Menurut Jimmy, permintaan komoditas ekspor dalam jumlah kecil seperti ini biasanya untuk tujuan uji coba produk. Ia mencontohkan, uji coba produk ikan cakalang dari China melalui permintaan ekspor sekitar 20 kilogram pada Mei 2018.
Jika sampel produk perikanan yang diminta sesuai dengan keinginan negara tujuan, lanjutnya, selanjutnya bisa diminta dalam jumlah yang lebih banyak sesuai kebutuhan.
"Yang utama itu kualitas produk dan berbagai persyaratan sesuai dengan ekspektasi negara buyer (pembeli)," katanya. Ia menambahkan, rumput laut merupakan salah satu produk kelautan unggulan yang tengah dikembangkan di provinsi dengan luas wilayah laut mencapai 200 ribu kilometer persegi itu.
Wilayah NTT, lanjutnya, memiliki daerah potensial budi daya rumput laut mencapai lebih dari 51.000 hektare. "Jika ke depan budidaya rumput laut berkembang pesat maka bisa berkontribusi besar bagi ekspor hasil kelautan dan perikanan dari daerah ini," katanya.
Baca juga: Tumpahan Montara penyebab produksi rumput laut menurun
Baca juga: NTT kembangkan dua kultur jaringan rumput laut