Mbay (ANTARA) - Laba dari berbagai unit bisnis yang dimiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Oko Mogo yang terletak di Kampung Adat Tutubhada, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), total mencapai Rp20 juta sepanjang tahun 2021.
"Keuntungan satu tahun ini sebesar Rp20.479.000 berasal dari area istirahat (rest area) yang dikembangkan BUMDes," kata Ketua BUMDes Oko Mogo Faris Tiba di Mbay, Senin, (28/2).
BUMDes Oko Mogo membawahi beberapa unit usaha, di antaranya pengelolaan area istirahat yang berada di pinggir jalan jalur tengah Mbay-Boawae. Dari tempat singgah itu, para pengunjung membayar biaya karcis masuk, membeli makanan, minuman, bahkan aksesori berupa syal yang khusus dipakai ketika berkunjung ke Kampung Adat Tutubhada.
Faris menilai pemasukan sebesar Rp20 juta tersebut masih terlampau kecil karena kondisi pandemi COVID-19. Namun, pengelola BUMDes Oko Mogo tetap mengoptimalkan potensi yang ada untuk terus mencari pendapatan bagi kelangsungan ekonomi masyarakat.
Selain itu, ujar dia, mereka pun terus berinovasi dan tengah merencanakan untuk menambahkan lapak jualan pangan lokal, kedai kopi, dan pertunjukan atraksi budaya.
Selain mengoptimalkan penggunaan area singgah itu, BUMDes Oko Mogo akan memanfaatkan potensi buah-buahan di sekitar desa, seperti Mangga Arum Manis dan Annonak. Faris menyebut sedang berkoordinasi dengan para petani dengan melakukan survei pasar terlebih dahulu.
Menurut dia, perlu adanya kendaraan operasional untuk bisa mengangkut buah-buah tersebut untuk dijual langsung di beberapa wilayah sehingga mempermudah distribusi buah.
Untuk mempermudah aktivitas usaha dari BUMDes Oko Mogo, mereka telah bekerja sama dengan beberapa lembaga perbankan seperti Bank NTT untuk Lopo Dia Bisa dan Bank BRI untuk penggunaan BRILink. Faris menegaskan pengunjung tidak akan kesulitan ketika membayar karena jenis pembayaran yang disediakan di sana pun telah merambah pembayaran non tunai menggunakan QR Code.
Setelah melakukan evaluasi beberapa saat lalu, kata dia, BUMDes Oko Mogo akan terus berbenah dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang ada sehingga ada perputaran ekonomi yang dapat membantu menyejahterakan masyarakat di sana.
Adapun area singgah yang dikelola BUMDes Oko Mogo merupakan bagian dari Kampung Adat Tutubhada yang dapat ditempuh selama 20 menit perjalanan menggunakan sepeda motor dari Mbay, ibu kota Nagekeo.
Baca juga: Nagekeo dapat kuota 2.875 ekor ternak antar pulau
Baca juga: Pemkab Nagekeo salurkan bantuan 1.000 ekor ayam petelur
Laba BUMDes Oko Mogo di Nagekeo 2021 capai Rp20 juta
...Keuntungan satu tahun ini sebesar Rp20.479.000 berasal dari area istirahat (rest area) yang dikembangkan BUMDes