Pemkab Nagekeo lakukan langkah strategis kendalikan malaria
...Kita melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) bagi setiap orang yang datang dari wilayah endemis malaria
Lewoleba (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan berbagai langkah strategis sebagai bentuk komitmen untuk pengendalian penyakit malaria di kabupaten tersebut.
"Kita melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) bagi setiap orang yang datang dari wilayah endemis malaria," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo drg Emerentiana Reni Wahjunigsih dari Mbay, Kabupaten Nagekeo, Senin, (10/7/2023).
RDT adalah salah satu langkah dari Kabupaten Nagekeo untuk tetap mempertahankan kabupaten tersebut sebagai salah satu kabupaten di NTT yang mendapatkan sertifikat eliminasi malaria.
Eliminasi malaria sendiri merupakan upaya menghentikan penularan malaria setempat dalam suatu wilayah geografi tertentu.
Emerentiana menjelaskan RDT dilakukan untuk mewaspadai terjadinya mobilitas orang dari wilayah endemis malaria seperti Papua, Maluku, dan wilayah lain di NTT seperti Pulau Sumba.
Apabila hasil pengecekan darah atau RDT terhadap orang-orang dari wilayah endemis menunjukkan hasil yang positif, maka langkah selanjutnya adalah pengobatan.
Lebih lanjut ia menjelaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo juga memperkuat edukasi tentang kebersihan lingkungan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan camat dan kepala desa untuk membangun suatu sistem informasi terkait mobilisasi masyarakat dari luar wilayah.
Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do mengatakan pentingnya melakukan kesiapsiagaan pengendalian mobilitas orang dari daerah endemis malaria.
Ia menekankan adanya surveilans sistematis oleh para bidan desa bekerja sama dengan pemerintah desa.
Baca juga: Bupati Ngada pesan agar bantuan ternak untuk ekonomi masyarakat
Bupati yang akrab disapa Don juga meminta agar adanya pencatatan terkait keluar-masuk warga. "Warga harus lapor diri ke pemerintah desa sehingga bisa ditangani oleh petugas kesehatan," katanya.
Kabupaten Nagekeo telah memperoleh sertifikasi Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Tahun 2023.
Baca juga: Dispar Ngada catat kunjungan ke Kampung Adat Bena mencapai 33.428 orang
Sertifikat bebas malaria itu diserahkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu kepada Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada April 2023.
"Kita melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) bagi setiap orang yang datang dari wilayah endemis malaria," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo drg Emerentiana Reni Wahjunigsih dari Mbay, Kabupaten Nagekeo, Senin, (10/7/2023).
RDT adalah salah satu langkah dari Kabupaten Nagekeo untuk tetap mempertahankan kabupaten tersebut sebagai salah satu kabupaten di NTT yang mendapatkan sertifikat eliminasi malaria.
Eliminasi malaria sendiri merupakan upaya menghentikan penularan malaria setempat dalam suatu wilayah geografi tertentu.
Emerentiana menjelaskan RDT dilakukan untuk mewaspadai terjadinya mobilitas orang dari wilayah endemis malaria seperti Papua, Maluku, dan wilayah lain di NTT seperti Pulau Sumba.
Apabila hasil pengecekan darah atau RDT terhadap orang-orang dari wilayah endemis menunjukkan hasil yang positif, maka langkah selanjutnya adalah pengobatan.
Lebih lanjut ia menjelaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo juga memperkuat edukasi tentang kebersihan lingkungan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan camat dan kepala desa untuk membangun suatu sistem informasi terkait mobilisasi masyarakat dari luar wilayah.
Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do mengatakan pentingnya melakukan kesiapsiagaan pengendalian mobilitas orang dari daerah endemis malaria.
Ia menekankan adanya surveilans sistematis oleh para bidan desa bekerja sama dengan pemerintah desa.
Baca juga: Bupati Ngada pesan agar bantuan ternak untuk ekonomi masyarakat
Bupati yang akrab disapa Don juga meminta agar adanya pencatatan terkait keluar-masuk warga. "Warga harus lapor diri ke pemerintah desa sehingga bisa ditangani oleh petugas kesehatan," katanya.
Kabupaten Nagekeo telah memperoleh sertifikasi Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Tahun 2023.
Baca juga: Dispar Ngada catat kunjungan ke Kampung Adat Bena mencapai 33.428 orang
Sertifikat bebas malaria itu diserahkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu kepada Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada April 2023.