KM Sabuk Nusantara layani rute Waingapu-Benoa

id BUPATI

KM Sabuk Nusantara layani rute Waingapu-Benoa

Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora sedang meninjau KM Sabuk Nusantara di Pelabuhan Waingapu, Jumat (20/7). Kapal penumpang bertonase 2.077 GT dengan daya tampung 422 penumpang itu akan melayani rute penyeberangan Waingapu-Benoa (Bali). (ANTARA Foto/Istimewa) (ANTARA Foto)

KM Sabuk Nusantara kini mulai melayani rute baru dari Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ke Benoa, Bali.
Kupang (AntaraNews NTT) - KM Sabuk Nusantara kini mulai melayani rute baru dari Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ke Benoa, Bali.

"Hari ini (Jumat, 20/7) kapal KM Sabuk Nusantara telah tiba di Pelabuhan Waingapu dan akan melayani rute penyeberangan dari Waingapu hingga Benoa dan sebaliknya," kata Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora ketika dihubungi Antara dari Kupang, Jumat (20/7).

Ia mengatakan, telah meninjau langsung keberadaan kapal tersebut yang diketahui berkapasitas 2.077 gross tonnage (GT) dan mampu menampung 422 penumpang selain awak kapal.

KM Sabuk Nusantara direncanakan akan melayani sejumlah rute di antaranya dari Wingapu-Mamboro, Sumba Tengah-Waikelo, Sumba Barat Daya-Bima-Badas-Kayangan-Benoa, dan sebaliknya.

Ia mengatakan, home base kapal yang beroperasi di bawah koordinasi PT Pelni itu juga berbasis di Pelabuhan Waingapu.

Mbilijora mengapresiasi hadirnya layanan kapal penumpang yang dialokasikan pemerintah pusat itu karena sudah sekian lama dinantikan pemerintah dan masyarakat di daerah setempat.

Baca juga: Pelni tambah frekuensi pelayaran

Ia meyakini layanan kapal penumpang itu akan bermanfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.

"Sebenarnya kapal ini sudah lama kami usulkan sejak masa pemerintahan Presiden SBY, namun baru bisa direalisasikan pada pemerintahan saat ini," katanya.

Ia menjelaskan, selama ini arus barang dan jasa dari dan menuju daerah setempat seringkali mengalami kesulitan terutama ketika kondisi cuaca buruk atau musim angin barat.

Di sisi lain, lanjutnya, pasokan barang dan jasa untuk daerah setempat lebih dominan dari daerah Surabaya, Jawa Timur, dan Bali.

Untuk itu, ia berharap kehadiran kapal berkapasitas di atas 2000 GT itu bisa menjawab kendala yang dihadapi selama ini.

"Artinya pasokan barang dan jasa juga nantinya bisa lebih lancar sehingga harga bisa terkendali, di sisi lain akses masyarakat keluar dan masuk di daerah kami juga lebih mudah dan lancar," katanya.

Baca juga: ASDP Kupang berlakukan sistem buka tutup pelayaran