BI : pengguna QRIS di NTT tembus 96.000

id transaksi digital,pengguna QRIS NTT,digitalisasi keuangan NTT,BI NTT,NTT,QRIS

BI : pengguna QRIS di NTT tembus 96.000

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT di Jl El Tari Kota Kupang. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Termasuk juga bagaimana koperasi-koperasi kita upayakan untuk masuk ke transaksi digital
Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat pengguna sistem pembayaran digital Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di provinsi itu terus bertumbuh menembus hingga 96.000 merchant.

"Pertumbuhan pengguna QRIS kita di NTT cukup menggembirakan mencapai 96.000 merchant atau tumbuh 149 persen dari target," kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (18/3).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan digitalisasi sistem pembayaran di NTT melalui penggunaan QRIS.

Ariawan menjelaskan hingga Januari 2022, tercatat pemanfaatan QRIS terus meningkat dengan nominal transaksi mencapai Rp7,1 miliar.

Menurut dia, pertumbuhan ini sejalan semakin tingginya tuntutan dan kebutuhan terhadap pelayanan transaksi tanpa kontak fisik yang lebih cepat, mudah, dan aman.

Baca juga: 89.377 merchant di NTT sudah gunakan QRIS

Ia mengatakan ke depan, pihaknya fokus mendorong digitalisasi sistem pembayaran di pasar-pasar tradisional untuk mengejar target pengguna QRIS di NTT sebanyak 350.000 pengguna.

"Termasuk juga bagaimana koperasi-koperasi kita upayakan untuk masuk ke transaksi digital," katanya.

Ariawan mengatakan sasaran digitalisasi transaksi keuangan juga menyasar instansi pemerintah menuju elektronifikasi transaksi pemerintah daerah sejalan dengan kebijakan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.

Baca juga: 1.700 UMKM di Kabupaten Kupang mulai gunakan QRIS

Hingga saat ini, kata dia belum ada pemerintahan daerah di NTT yang sudah menerapkan digitalisasi sistem pembayaran. Hanya beberapa pemerintahan daerah yang sedang menuju ke digitalisasi seperti Pemerintah Provinsi NTT, Kota Kupang, dan Kabupaten Kupang.

"Kita berharap di 2022 ini tiga pemerintahan daerah ini sudah menjalankan digitalisasi sistem pembayaran sehingga bisa menggerakkan pemda lainnya," katanya.

Lebih lanjut Ariawan mengatakan pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan penggunaan QRIS di NTT hingga dapat dimanfaatkan semua lapisan masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Kita ingin semua elemen masyarakat di NTT dapat menikmati keunggulan dalam bertransaksi secara cepat, mudah, dan aman," katanya.