Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian wilayah Flores mendapatkan curah hujan bersifat di atas normal dalam prakiraan musim kemarau tahun 2022 ini.
"Untuk Zona Musim (ZOM) 242, 243, 244, dan 245 akan memasuki awal musim kemarau dengan sifat atas normal atau mendapatkan curah hujan yang lebih tinggi dari normalnya di musim kemarau," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kupang Fera Adrianita ketika dihubungi ANTARA dari Labuan Bajo, Sabtu, (19/3).
Dia merinci, ZOM 242 dibagi untuk wilayah Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, serta Ngada bagian utara. Daerah ini diprakirakan memasuki awal musim kemarau pada April Dasarian II hingga Mei Dasarian I dengan sifat atas normal.
Selanjutnya Zom 243 yakni wilayah Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, serta Nagekeo bagian selatan diprakirakan memasuki awal musim kemarau pada April Dasarian I hingga April Dasarian III dengan sifat atas normal juga.
Berikutnya ZOM 244 yakni Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat juga diprakirakan memasuki awal musim kemarau pada April Dasarian I hingga April Dasarian III dengan sifat atas normal.
Terakhir ZOM 245 untuk Nagekeo dan Ende bagian utara, serta Sikka bagian barat juga diprakirakan memasuki awal musim kemarau pada April Dasarian I hingga April Dasarian III dengan sifat atas normal.
Dalam rilis yang dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, sebanyak 4,3 persen dari total 23 ZOM di NTT diprediksi akan mengawali musim kemarau pada bulan Maret 2022, yaitu Flores Timur bagian utara.
Sedangkan 95,7 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada bulan April 2022. Wilayah ini diantaranya meliputi Manggarai Barat bagian barat, Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara, Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, Nagekeo bagian selatan, Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat, Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka bagian barat, Ende bagian selatan, Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya, Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut, Adonara, Solor, serta Lembata.
Dalam menghadapi musim kemarau 2022, Stasiun Klimatologi Kupang pun mengimbau seluruh mitra, Pemerintah Daerah, para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mewaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal, yaitu wilayah Flores Timur bagian utara.
Untuk puncak musim kemarau 2022 di NTT sendiri diprakirakan terjadi pada bulan Agustus 2022 dengan 87,0 persen ZOM. Oleh karena itu baik pemerintah daerah, institusi terkait, dan segenap lapisan masyarakat diharapkan untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan, serta rawan terjadi kekurangan air bersih.
Baca juga: BMKG ingatkan warga waspadai cuaca ekstrem akibat potensi bibit siklon di Laut Sawu
Baca juga: Dua kecamatan di Mabar berpotensi hujan disertai petir