Polres Kupang Kota siagakan 300 personel jaga unjuk rasa mahasiswa

Kupang (ANTARA) - Polres Kupang Kota menerjunkan sebanyak 300 personel untuk menjaga jalannya aksi unjuk rasa oleh gabungan mahasiswa dan masyarakat umum Amara NTT, Selasa.

"Untuk unjuk rasa yang dilakukan kali ini, memang sebelumnya mereka sudah dapat izin dari kami, karena mereka sudah kirim surat pemberitahuan," kata Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Kupang Kota Kompol Ruliyanto J.P. Pahroen saat memantau pengamanan di depan Kantor DPRD NTT, Kupang, Selasa, (12/4).

Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, kelompok massa meminta agar Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan minyak goreng, yang kini tembus mencapai Rp25 ribu per liter.

Selain itu, polisi juga menerjunkan satu unit kendaraan water canon dan satu unit kendaraan taktis sebagai antisipasi terjadinya aksi yang berujung anarkis.

Sejumlah mahasiswa juga membawa keranda yang bertuliskan "Matinya Demokrasi". Mereka juga mendesak untuk dapat bertemu dengan Ketua DPRD NTT guna berdialog soal aspirasi mereka.

Ruli mengatakan sejumlah personel kepolisian yang diturunkan langsung untuk pengamanan sudah diimbau untuk bersikap humanis saat menjaga aksi unjuk rasa.

Dia juga berharap kelompok massa dapat menyampaikan aspirasinya secara disiplin dan tidak mengarah kepada aksi anarkis, apalagi saat ini sedang dalam bulan suci Ramadhan.

Hingga Selasa siang, perwakilan sebanyak 10 orang diperkenankan masuk ke Gedung DPRD NTT untuk berdialog dengan Ketua DPRD NTT. Ruli berharap kondisi yang kondusif seperti itu terus terjadi sehingga Ibu Kota Provinsi NTT tetap aman.

Baca juga: Polisi mulai menutup kawasan Monas-Patung Kuda Jakarta

Baca juga: Ratusan anggota polisi diterjunkan jaga unjuk rasa mahasiswa di Alor