Hadiah kejutan, Juara Putri Otonomi Indonesia 2022 jadi Wamendagri sehari
kalau dia duduk di sana sebagai Wamendagri, dia akan bilang, wah saya bangga, meskipun sehari, saya bisa menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Kupang (ANTARA) - Juara Putri Otonomi Indonesia (POI) 2022 Gresita Fenny Yohana Siahaan yang terpilih menjadi Putri Otonomi Indonesia (POI) 2022 menjabat Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) sehari menggantikan Jhon Wempi Wetipo.
Gresita merupakan finalis POI 2022 perwakilan dari Kabupaten Tapanuli Utara. Dia berhasil menjadi juara setelah menyisihkan 11 finalis lainnya yang masuk dalam babak grand final yang diumumkan di malam puncak peringatan hari jadi ke-22 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Bogor, Sabtu (18/6).
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin (20/6), mendapuk Gresita menggantikan dirinya sebagai Wamendagri selama sehari saat ia memberikan sambutan sebelum ia mengalungkan selempang juara POI 2022.
"Langkah ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Kementerian Dalam Negeri kepada Apkasi yang telah menghadirkan ajang Pemilihan Putri Otonomi Indonesia 2022," katanya.
Gresita merupakan Finalis POI 2022 perwakilan dari Kabupaten Tapanuli Utara. Dia berhasil menjadi juara setelah menyisihkan 11 finalis lainnya yang masuk dalam babak grand final.
Rencananya, pada Selasa (21/6), Wamendagri akan mengantar Gresita bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian untuk meminta arahan terkait tugasnya sebagai Wamendagri dalam sehari.
John Wempi sendiri mengungkapkan rasa gembiranya bisa berada di tengah-tengah acara Apkasi yang tidak asing lagi bagi dirinya.
Ia senidir menjadi anggota Apkasi saat ia menjadi Bupati Jayawijaya dua periode (2008-2013 dan 2013-2018).
“Saya merasa terhormat, karena baru dilantik tiga hari yang lalu sebagai Wamendagri dan sekarang ini diberikan kesempatan yang luar biasa bisa berdiri di tengah-tengah para bupati seluruh Indonesia," katanya.
"Saya salut dengan semangat para bupati dan kita punya semangat yang sama untuk memajukan negeri ini," katanya lagi.
Terkait rencananya menunjuk pemenang POI 2022 dan menggantikannya selama sehari, John Wempi mengaku sudah meminta ijin kepada Mendagri.
"Ini apresiasi kita, nanti dia mewakili generasi milenial Indonesia, kalau dia duduk di sana sebagai Wamendagri, dia akan bilang, wah saya bangga, meskipun sehari, saya bisa menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia," katanya.
John Wempi mengatakan langkah ini dilakukan untuk memberikan semangat kepada para generasi muda bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin di Indonesia.
Menurutnya, berbagai perbedaan tak lagi menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, tapi justru mengokohkan rasa kesatuan dan persatuan bagi bangsa ini.
Gresita diharapkan mampu mewakili generasi muda yang bisa memiliki pemahaman yang utuh terhadap pelaksanaan otonomi daerah yang ke depan siap menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional dalam koridor NKRI dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Di ajang Final Pemilihan POI 2022 sendiri, selain Gresita Fenny Yohana Siahaan terpilih sebagai juaranya, tampil juga para pemenang lainnya, di antaranya: Juara runner-up 1 diraih Faradissa Djasmine Anderson (Kabupaten Kebumen).
Juara runner-up 2 diraih Safira Hasna Nada (Kabupaten Banyumas), Juara Runner-up 3 diraih Shafira Zahrah Nabilla (Kabupaten Bandung) dan Destika Meilani Almusyarofah (Kabupaten Bogor) tampil Juara Favorit.
Selain itu ada juga 7 pemenang duta, masing-masing: Widyah Agustivany (KabupatenDharmasraya) sebagai Duta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizqita Cahyani Mulia (Kabupaten Kotawaringin Timur) sebagai Duta Investasi, Bonanza Octyokora Fayaseaco Putri Mandalika (Kabupaten Serang) sebagai Duta Anti Narkoba.
Estevina Fiona Gabriel Dien (Kabupaten Minahasa) sebagai Duta Energi Terbarukan, Susiko Loipebina Ginting (Kabupaten Karo) sebagai Dita Lingkungan Hidup, Nur Latifah (Kabupaten Deli Serdang) sebagai Duta Empat Pilar Kebangsaan dan Aqeela Jenifer Thurai (Kabupaten Karanganyar) sebagai Duta Keluarga Berencana.
Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan menjelaskan bahwa acara POI ini dimaksudkan untuk menjaring para putri daerah yang memiliki prestasi namun selama ini belum dioptimalkan.
"Apkasi melihat sesungguhnya banyak sekali putri-putri daerah kabupaten yang memiliki talenta yang menjanjikan untuk diangkat ke level nasional, bahkan internasional," katanya.
Bupati Dharmasraya itu menambahkan Apkasi memiliki kewajiban moral untuk memfasilitasi talenta-talenta daerah ini sekaligus menjadikan para generasi muda sebagai penyambung lidah Apkasi.
Selain itu menjadi ujung tombak serta wajah otonomi daerah untuk bisa mengeksplorasi berbagai komoditi unggulan, peluang investasi, destinasi wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki 416 pemerintah kabupaten selaku anggota Apkasi.
"Mereka diharapkan mampu menerjemahkan makna otonomi daerah secara luas dengan bahasa-bahasa yang luwes dan menjadi influencer di kalangan anak muda untuk menularkan spirit yang sama dan lebih peduli dengan potensi-potensi di sekitarnya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana POI 2022, Sarman Simanjorang menjelaskan bahwa POI merupakan brand baru setelah sebelumnya menggunakan nama Putri Otonomi Daerah (POD).
“Kegiatan ini telah berlangsung selama 4 kali yakni pada 2017, 2018, 2019 dan 2021 di mana ada jeda di 2020 karena pandemi COVID-19. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para bupati yang telah aktif mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti ajang POI 2022," katanya.
Sarman yang juga Direktur Eksekutif Apkasi mengatakan pada 2022 ini, minat daerah untuk mengikuti POI sangat tinggi.
Setidaknya sekitar 100 lebih daerah yang mendaftarkan putrinya, namun setelah diseleksi administrasi terjaring 35 peserta yang lolos mengikuti seleksi tatap muka di Kabupaten Bogor. Dari 35 finalis kemudian diseleksi secara ketat hingga muncul nama 22 besar.
Dari 22 besar, para finalis lantas ditugaskan untuk membuat video eksplorasi potensi unggulan di masing-masing kabupaten dan diunggah ke media sosial. Hasilnya berupa 12 besar yang berhak bertarung di malam Grand Final POI 2022."
Untuk menjaga netralitas dan transparansi dalam POI 2022 telah dilibatkan juri-juri kompeten, di antaranya; dr. Reisa Broto Asmoro (Puteri Indonesia 2010), Sri Suparni Bahlil (Istri Menteri Investasi/Kepala BKPM), Andreano Philip (Mister Indonesia 2006), Harry Subastian (Senior Photography MRA Group) dan Erika Widyaningsih (Founder Jelajah Kain/Tokoh Budayawan).
Melihat tingginya antusias para peserta dan ketatnya persaingan pada proses seleksi pemilihan POI 2022, Sarman berharap bagi daerah yang belum berhasil lolos ke grand final, tetap memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti event yang sama di tahun depan.
"Persiapkan sejak dini para putri lewat seleksi pemilihan Putri Otonomi Daerah yang dilaksanakan di masing-masing kabupaten. Untuk kelancaran pelaksanaannya, Apkasi dalam waktu dekat akan membuatkan panduan atau petunjuk teknis yang bisa dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pemilihan Putri Otonomi di level kabupaten," ujar Sarman.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bogor yang menjadi tuan rumah. "Kami haturkan terima kasih kepada Pemkab Bogor yang dengan baik telah menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan mulai dari Rakernas XIV Apkasi Tahun 2022, Syukuran HUT ke-22 Apkasi, Grand Final POI 2022, Apkasi Charity Golf Tournament dan sepakbola persahabatan tim Apkasi melawan Tim Pemkab Bogor di Stadion Internasional Pakansari," katanya.
Untuk event POI 2023, lanjut Sarman, Pemkab Kebumen sudah menyanggupi untuk menjadi tuan rumah dan telah dilakukan serah terima secara simbolis antara Pemkab Bogor kepada Pemkab Kebumen.
Gresita merupakan finalis POI 2022 perwakilan dari Kabupaten Tapanuli Utara. Dia berhasil menjadi juara setelah menyisihkan 11 finalis lainnya yang masuk dalam babak grand final yang diumumkan di malam puncak peringatan hari jadi ke-22 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Bogor, Sabtu (18/6).
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin (20/6), mendapuk Gresita menggantikan dirinya sebagai Wamendagri selama sehari saat ia memberikan sambutan sebelum ia mengalungkan selempang juara POI 2022.
"Langkah ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Kementerian Dalam Negeri kepada Apkasi yang telah menghadirkan ajang Pemilihan Putri Otonomi Indonesia 2022," katanya.
Gresita merupakan Finalis POI 2022 perwakilan dari Kabupaten Tapanuli Utara. Dia berhasil menjadi juara setelah menyisihkan 11 finalis lainnya yang masuk dalam babak grand final.
Rencananya, pada Selasa (21/6), Wamendagri akan mengantar Gresita bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian untuk meminta arahan terkait tugasnya sebagai Wamendagri dalam sehari.
John Wempi sendiri mengungkapkan rasa gembiranya bisa berada di tengah-tengah acara Apkasi yang tidak asing lagi bagi dirinya.
Ia senidir menjadi anggota Apkasi saat ia menjadi Bupati Jayawijaya dua periode (2008-2013 dan 2013-2018).
“Saya merasa terhormat, karena baru dilantik tiga hari yang lalu sebagai Wamendagri dan sekarang ini diberikan kesempatan yang luar biasa bisa berdiri di tengah-tengah para bupati seluruh Indonesia," katanya.
"Saya salut dengan semangat para bupati dan kita punya semangat yang sama untuk memajukan negeri ini," katanya lagi.
Terkait rencananya menunjuk pemenang POI 2022 dan menggantikannya selama sehari, John Wempi mengaku sudah meminta ijin kepada Mendagri.
"Ini apresiasi kita, nanti dia mewakili generasi milenial Indonesia, kalau dia duduk di sana sebagai Wamendagri, dia akan bilang, wah saya bangga, meskipun sehari, saya bisa menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia," katanya.
John Wempi mengatakan langkah ini dilakukan untuk memberikan semangat kepada para generasi muda bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin di Indonesia.
Menurutnya, berbagai perbedaan tak lagi menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, tapi justru mengokohkan rasa kesatuan dan persatuan bagi bangsa ini.
Gresita diharapkan mampu mewakili generasi muda yang bisa memiliki pemahaman yang utuh terhadap pelaksanaan otonomi daerah yang ke depan siap menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional dalam koridor NKRI dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Di ajang Final Pemilihan POI 2022 sendiri, selain Gresita Fenny Yohana Siahaan terpilih sebagai juaranya, tampil juga para pemenang lainnya, di antaranya: Juara runner-up 1 diraih Faradissa Djasmine Anderson (Kabupaten Kebumen).
Juara runner-up 2 diraih Safira Hasna Nada (Kabupaten Banyumas), Juara Runner-up 3 diraih Shafira Zahrah Nabilla (Kabupaten Bandung) dan Destika Meilani Almusyarofah (Kabupaten Bogor) tampil Juara Favorit.
Selain itu ada juga 7 pemenang duta, masing-masing: Widyah Agustivany (KabupatenDharmasraya) sebagai Duta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizqita Cahyani Mulia (Kabupaten Kotawaringin Timur) sebagai Duta Investasi, Bonanza Octyokora Fayaseaco Putri Mandalika (Kabupaten Serang) sebagai Duta Anti Narkoba.
Estevina Fiona Gabriel Dien (Kabupaten Minahasa) sebagai Duta Energi Terbarukan, Susiko Loipebina Ginting (Kabupaten Karo) sebagai Dita Lingkungan Hidup, Nur Latifah (Kabupaten Deli Serdang) sebagai Duta Empat Pilar Kebangsaan dan Aqeela Jenifer Thurai (Kabupaten Karanganyar) sebagai Duta Keluarga Berencana.
Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan menjelaskan bahwa acara POI ini dimaksudkan untuk menjaring para putri daerah yang memiliki prestasi namun selama ini belum dioptimalkan.
"Apkasi melihat sesungguhnya banyak sekali putri-putri daerah kabupaten yang memiliki talenta yang menjanjikan untuk diangkat ke level nasional, bahkan internasional," katanya.
Bupati Dharmasraya itu menambahkan Apkasi memiliki kewajiban moral untuk memfasilitasi talenta-talenta daerah ini sekaligus menjadikan para generasi muda sebagai penyambung lidah Apkasi.
Selain itu menjadi ujung tombak serta wajah otonomi daerah untuk bisa mengeksplorasi berbagai komoditi unggulan, peluang investasi, destinasi wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki 416 pemerintah kabupaten selaku anggota Apkasi.
"Mereka diharapkan mampu menerjemahkan makna otonomi daerah secara luas dengan bahasa-bahasa yang luwes dan menjadi influencer di kalangan anak muda untuk menularkan spirit yang sama dan lebih peduli dengan potensi-potensi di sekitarnya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana POI 2022, Sarman Simanjorang menjelaskan bahwa POI merupakan brand baru setelah sebelumnya menggunakan nama Putri Otonomi Daerah (POD).
“Kegiatan ini telah berlangsung selama 4 kali yakni pada 2017, 2018, 2019 dan 2021 di mana ada jeda di 2020 karena pandemi COVID-19. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para bupati yang telah aktif mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti ajang POI 2022," katanya.
Sarman yang juga Direktur Eksekutif Apkasi mengatakan pada 2022 ini, minat daerah untuk mengikuti POI sangat tinggi.
Setidaknya sekitar 100 lebih daerah yang mendaftarkan putrinya, namun setelah diseleksi administrasi terjaring 35 peserta yang lolos mengikuti seleksi tatap muka di Kabupaten Bogor. Dari 35 finalis kemudian diseleksi secara ketat hingga muncul nama 22 besar.
Dari 22 besar, para finalis lantas ditugaskan untuk membuat video eksplorasi potensi unggulan di masing-masing kabupaten dan diunggah ke media sosial. Hasilnya berupa 12 besar yang berhak bertarung di malam Grand Final POI 2022."
Untuk menjaga netralitas dan transparansi dalam POI 2022 telah dilibatkan juri-juri kompeten, di antaranya; dr. Reisa Broto Asmoro (Puteri Indonesia 2010), Sri Suparni Bahlil (Istri Menteri Investasi/Kepala BKPM), Andreano Philip (Mister Indonesia 2006), Harry Subastian (Senior Photography MRA Group) dan Erika Widyaningsih (Founder Jelajah Kain/Tokoh Budayawan).
Melihat tingginya antusias para peserta dan ketatnya persaingan pada proses seleksi pemilihan POI 2022, Sarman berharap bagi daerah yang belum berhasil lolos ke grand final, tetap memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti event yang sama di tahun depan.
"Persiapkan sejak dini para putri lewat seleksi pemilihan Putri Otonomi Daerah yang dilaksanakan di masing-masing kabupaten. Untuk kelancaran pelaksanaannya, Apkasi dalam waktu dekat akan membuatkan panduan atau petunjuk teknis yang bisa dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pemilihan Putri Otonomi di level kabupaten," ujar Sarman.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bogor yang menjadi tuan rumah. "Kami haturkan terima kasih kepada Pemkab Bogor yang dengan baik telah menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan mulai dari Rakernas XIV Apkasi Tahun 2022, Syukuran HUT ke-22 Apkasi, Grand Final POI 2022, Apkasi Charity Golf Tournament dan sepakbola persahabatan tim Apkasi melawan Tim Pemkab Bogor di Stadion Internasional Pakansari," katanya.
Untuk event POI 2023, lanjut Sarman, Pemkab Kebumen sudah menyanggupi untuk menjadi tuan rumah dan telah dilakukan serah terima secara simbolis antara Pemkab Bogor kepada Pemkab Kebumen.