Mahasiswa President University kembangkan mobil listrik Electric GoKart
Program Studi Teknik Mesin (Mechanical Engineering), President University berkomitmen untuk berperan serta dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia.
Kupang (ANTARA) - Mahasiswa President University ikut mengembangkan mobil listrik yang dinamai EGO (Electric GoKart) di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
"Pengembangan mobil listrik yang dilakukan mahasiswa Teknik Mesin (Mechanical Engineering) President University sebagai bagian dari terobosan untuk mengikuti trend global," kata Kepala Prodi Teknik Mesin President University Dr En. Lydia Angraini Kupang, Jumat (1/7).
Lydia yang penanggung jawab pengembangan mobil listrik merupakan doktor lulusan dari Ritsumeikan University, di Kyoto Jepang. Ia merupakan satu-satunya perempuan Indonesia dari 80 orang yang mendapat beasiswa Monbukagakusho dari Jepang.
Pengembangan mobil listrik dilakukan di Jababeka yang merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, tempat berlokasinya 2.000 perusahaan industri multinasional dari 30 negara sehingga memudahkan para mahasiswa untuk praktik langsung di lapangan.
Lydia mengatakan pengembangan mobil listrik dilakukan oleh tim pengembangan mobil listrik (President University electric vehicle team) yang dibentuk sejak 2016.
Ia menjelaskan konsep awal pengembangan mobil listrik didesain untuk mengikuti Lomba Belmawa Ristekdikti KMLI (Kompetisi Mobil Listrik Indonesia). Pada desain prototipe yang dikembangkan, adalah untuk mampu mengurangi beban dari frame agar dapat membuat baterai lebih efisien.
Pada sistem transportasi terkini terdapat perkembangan dalam penggunaan energi listrik sebagai pengganti bahan bakar fosil, yang diketahui mampu mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRL=CO2).
Menurut Lydia, proyek mobil listrik ini sejalan dengan keinginan untuk membantu mensukseskan program pemerintah terkait dengan pengembangan energi baru terbarukan dan energi konservatif.
Program Studi Teknik Mesin (Mechanical Engineering), President University berkomitmen untuk berperan serta dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia.
Proyek mobil listrik ini juga didukung tim dosen Program Studi Teknik Mesin (Mechanical Engineering), President University yang terdiri dari praktisi industri yang didukung oleh akademisi antara lain 1 Profesor dan 5 Doktor, salah satunya yang memegang peranan penting adalah Nanang Ali Sutisna M.Eng, bersama keterlibatan beberapa mahasiswa, antara lain adalah Marwan Nabildan (ME, Batch 2019) dan M. Fachri Maulana (ME, Batch 2018).
Tim pengembangan mobil listrik President University diharapkan dapat mampu mengevaluasi mulai dari tahap desain perancangan, tahap uji coba performa yang meliputi enam kategori, yaitu traksi mobil, percepatan, pengereman, slalom, kecepatan, dan efisiensi, hingga tahap perbaikan yang diperlukan berdasarkan hasil uji coba tersebut.
Proses pengerjaannya telah dimulai sejak akhir Oktober 2021 lalu hingga saat ini, dengan total waktu sekitar 8 bulan, terbagi ke dalam working group, ada yang mengerjakan manufacturing sasisnya, bodinya dan sistem kelistrikannya.
Sementara Nanang Ali menambahkan bahwa proses selanjutnya adalah membuat prototipe mobil listrik ini untuk bisa dibuat mobil untuk publik.
"Pengembangan mobil listrik yang dilakukan mahasiswa Teknik Mesin (Mechanical Engineering) President University sebagai bagian dari terobosan untuk mengikuti trend global," kata Kepala Prodi Teknik Mesin President University Dr En. Lydia Angraini Kupang, Jumat (1/7).
Lydia yang penanggung jawab pengembangan mobil listrik merupakan doktor lulusan dari Ritsumeikan University, di Kyoto Jepang. Ia merupakan satu-satunya perempuan Indonesia dari 80 orang yang mendapat beasiswa Monbukagakusho dari Jepang.
Pengembangan mobil listrik dilakukan di Jababeka yang merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, tempat berlokasinya 2.000 perusahaan industri multinasional dari 30 negara sehingga memudahkan para mahasiswa untuk praktik langsung di lapangan.
Lydia mengatakan pengembangan mobil listrik dilakukan oleh tim pengembangan mobil listrik (President University electric vehicle team) yang dibentuk sejak 2016.
Ia menjelaskan konsep awal pengembangan mobil listrik didesain untuk mengikuti Lomba Belmawa Ristekdikti KMLI (Kompetisi Mobil Listrik Indonesia). Pada desain prototipe yang dikembangkan, adalah untuk mampu mengurangi beban dari frame agar dapat membuat baterai lebih efisien.
Pada sistem transportasi terkini terdapat perkembangan dalam penggunaan energi listrik sebagai pengganti bahan bakar fosil, yang diketahui mampu mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRL=CO2).
Menurut Lydia, proyek mobil listrik ini sejalan dengan keinginan untuk membantu mensukseskan program pemerintah terkait dengan pengembangan energi baru terbarukan dan energi konservatif.
Program Studi Teknik Mesin (Mechanical Engineering), President University berkomitmen untuk berperan serta dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia.
Proyek mobil listrik ini juga didukung tim dosen Program Studi Teknik Mesin (Mechanical Engineering), President University yang terdiri dari praktisi industri yang didukung oleh akademisi antara lain 1 Profesor dan 5 Doktor, salah satunya yang memegang peranan penting adalah Nanang Ali Sutisna M.Eng, bersama keterlibatan beberapa mahasiswa, antara lain adalah Marwan Nabildan (ME, Batch 2019) dan M. Fachri Maulana (ME, Batch 2018).
Tim pengembangan mobil listrik President University diharapkan dapat mampu mengevaluasi mulai dari tahap desain perancangan, tahap uji coba performa yang meliputi enam kategori, yaitu traksi mobil, percepatan, pengereman, slalom, kecepatan, dan efisiensi, hingga tahap perbaikan yang diperlukan berdasarkan hasil uji coba tersebut.
Proses pengerjaannya telah dimulai sejak akhir Oktober 2021 lalu hingga saat ini, dengan total waktu sekitar 8 bulan, terbagi ke dalam working group, ada yang mengerjakan manufacturing sasisnya, bodinya dan sistem kelistrikannya.
Sementara Nanang Ali menambahkan bahwa proses selanjutnya adalah membuat prototipe mobil listrik ini untuk bisa dibuat mobil untuk publik.