Kupang (Antara NTT) - Jumlah penyandang disabilitas yang tersebar di 22 kabupaten/kota di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini tercatat sebanyak 36.600 orang.
"Para penyandang disabilitas ini, ada yang menempati panti milik pemerintah dan ada juga yang menempati panti milik swasta," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur, Welem Foni kepada Antara di Kupang, Jumat, terkait penyandang disabilitas di NTT.
Dijelaskannya, jumlah penyandang disabilitas ini cukup banyak. Data terakhir berjumlah 36.600 orang. Ada 75 orang yang menempati panti milik pemerintah, dan swasta seperti di Kabupaten Manggarai dan Belu.
"Banyak juga yang tinggal di rumah-rumah pribadi maupun kontrakan," kata Welem.
Mereka yang menempati rumah-rumah ini, lanjut dia, umumnya sudah berkeluarga dan suami atau isteri memiliki usaha untuk menopang ekonomi keluarga.
Dia mengakui, belum semua penyandang disabilitas ini mendapat sentuhan dari pemerintah, karena terbatasnya alokasi anggaran.
Namun, pemerintah terus berupaya memberi perhatian pada penyandang disabilitas melalui program pemberdayaan ekonomi rakyat.
Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) misalnya, juga diarahkan kepada para penyandang disabilitas yang bisa membangun berusaha dengan memberdayakan mereka melalui bantuan modal usaha lewat Program Keluarga Harapan (PKH).
Artinya, terus ada upaya untuk membantu para penyandang disabilitas ini melalui program pemberdayaan ekonomi, sehingga mereka bisa berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Kalau bantuan peralatan seperti penyandang cacat yang butuh kursi roda, itu sudah banyak yang kita lakukan, tetapi untuk memberdayakan mereka sehingga bisa berusaha sendiri memang belum semuanya," katanya.
Ke depan, kata dia, pemerintah akan lebih fokus membantu mereka melalui program-program pemberdayaan ekonomi.