Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi memastikan bantuan penanganan bencana badai Siklon Tropis Seroja tetap disalurkan sesuai sasaran, yaitu warga yang terdata dan dinyatakan berhak mendapatkan bantuan.
"Pemerintah tetap akan menyalurkan bantuan korban bencana Seroja. Ada uang dari pemerintah pusat sehingga tetap disalurkan," katanya ketika dikonfirmasi di Kupang, Senin, (19/9/2022).
Ia mengatakan hal itu menanggapi informasi yang beredar di masyarakat yang mempertanyakan terkait dana bantuan penanganan bencana badai Siklon Tropis Seroja di NTT yang terjadi pada April 2021.
NTT mendapat bantuan dana senilai Rp849,3 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperbaiki puluhan ribu rumah yang rusak akibat bencana tersebut.
Nae Soi mengatakan nilai bantuan yang disalurkan sesuai dengan kriteria kerusakan rumah yang sudah ditentukan dengan kategori rusak ringan, sedang, dan berat.
Ia mengakui dalam proses penyaluran bantuan juga mengalami persoalan yang kompleks di lapangan, seperti kesengajaan oknum masyarakat untuk memanipulasi kondisi kerusakan.
"Laporan dari daerah menyebutkan ada oknum masyarakat yang rumahnya mengalami rusak ringan tapi dibikin rusak lagi supaya bisa dapat bantuan lebih banyak. Misalnya ada rumah yang satu atau dua seng terbuka, dibuka lagi tambah sehingga terkesan mengalami rusak berat. Ini yang jadi soal di lapangan," katanya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Kupang : 4.031 KK telah terima dana bantuan bencana Seroja
Di sisi lain, kata dia, ada kemungkinan juga aparat pemerintah daerah tidak turun langsung dan memeriksa secara jelas dampak kerusakan rumah warga.
Baca juga: Pencairan bantuan seroja di Kota Kupang capai 73,76 persen
Nae Soi mengatakan meski demikian, pemerintah telah mengantongi data penerima bantuan berdasarkan kondisi riil di lapangan sehingga bantuan yang disalurkan tepat sesuai sasaran.
"Masyarakat yang berhak yang sudah terdata tetap akan mendapatkan bantuan yang prosesnya terus bergerak di lapangan," katanya.