Waspadalah terhadap penyakit menular

id Kesehatan

Waspadalah terhadap penyakit menular

Seorang petugas dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, NTT sedang melakukan foging di Kelurahan Naikoten II Kupang, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya DBD bagi warga setempat. (ANTARA Foto/Benny Jahang)

Masyarakat di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur diminta agar tetap waspada terhadap munculnya penyakit menular di peralihan musim saat ini.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Ari Wijana mengingatkan masyarakat di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur agar waspada terhadap munculnya penyakit menular.

"Saat ini sedang berlangsung peralihan musim dari kemarau ke musim hujan yang selalu diikuti dengan munculnya penyakit, sehingga perlu diwaspadi oleh warga kota, katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa (13/11).

Dia mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai merebaknya beragam penyakit yang selalu terjadi di Kota Kupang saat memasuki musim hujan seperti diare, demam berdarah dan campak.

Ia mengatakan, munculnya penyakit pada musim hujan dapat dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat serta menghindari sumber penularan penyakit.

"Khususnya anak-anak harus dibiasakan untuk selalu hidup sehat dengan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan," kata Ari.

Dia menambahkan, Pemkot Kupang telah mengingatkan semua layanan kesehatan di daerahnya tetap dalam kondisi siaga selama daerah itu memasuki musim penghujan.

Baca juga: Puskesmas diimbau tetap menerima pasien vaksin MR

"Kami sudah mengingatkan seluruh puskesmas, pustu dan RSU di Kota Kupang agar tetap siaga pada musim peralihan, agar dapat segera mengantisipasinya jika penyakit menular menyerang warga, katanya.

Kota Kupang sebagai barometer pelayanan kesehatan yang prima di NTT harus mampu melakukan berbagai upaya antisipasi terjadinya kasus penyakit menular pada musim hujan.

"Fasilitas kesehatan di Kota Kupang sangat memadai dan didukung sumber daya manusia (SDM) yang handal sehingga penanganan apabila terjadinya penyakit menular akan lebih maksimal," demikian Ari Wijana.