"Parade kuda Sandelwood dimulai 3-4 Juli di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, menyusul Waibakul, ibu kota Kabupaten Sumba Tengah dari 5-6 Juli, kemudian di Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat 7-8 Juli dan berakhir di Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya pada 11-12 Juli 2017," katanya kepada Antara di Kupang, Rabu.
Ia menjelaskan parade kuda Sandelwood tersebut akan dipadukan dengan Festival Tenun Ikat yang akan melibatkan 2017 penenun dari berbagai daerah di Sumba dan Nusa Tenggara Timur. "Ada kultur yang unik akan tampil di sini," tambahnya.
Ia mengatakan ramuan atraksi dan festival yang menarik itu, seakan memantik perhatian Presiden Joko Widodo untuk hadir dalam acara tersebut, termasuk di antaranya Menteri Pariwisata Arief Yahya serta para Kepala Dinas Pariwisata di seluruh Indonesia.
Marius mengatakan para peserta yang terlibat dalam parade kuda Sandelwood akan diinapkan setiap malam di setiap kabupaten di Pulau Sumba sampai berakhir di Tambolaka, sekaligus menghadiri Festival Tenun Ikat di ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya itu.
Kuda yang ikut serta dalam parade kuda Sandelwood itu akan dihias dengan berbagai pernak-pernik yang kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Selain itu, para joki juga diharuskan mengenakan pakaian adat saat beratraksi di atas kuda.
"Nantinya, juri akan menilai masing-masing kelompok berdasarkan beberapa kriteria, seperti penampilan serta keterampilan mengatur dan mengendalikan kuda-kudanya," katanya.
Selain itu, panitia parade juga sudah menyiapkan kuda untuk ditunggangi wisatawan yang hadir untuk menikmati atraksi wisata berkuda ke destinasi-destinasi yang ada di Sumba. Terkait Festival Tenun Ikat Sumba 2017 juga akan ditawarkan kepada wisatawan mancanegara.
"Dalam kegiatan festival tenun, ada fashion show dari empat kabupaten dengan masing-masing tenun ikatnya. Wisatawan tidak dikenakan biaya jika ingin menikmati Festival Tenun Ikat Sumba ini. Wisatawan juga bisa menikmati atraksi tarian kolosal khas Sumba.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengapresiasi dan menyampaikan harapannya terkait kegiatan Parade 1001 Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba ini.
"Kita kaya akan destinasi dan tempat menarik di daerah seperti bahari juga budaya. Saya berharap, kedua agenda besar itu menjadi branding baru dalam memperkuat parawisata yang telah ada, seperti Pasola, peninggalan megalitik, budaya marapu dan savana," kata Esthy.