Ombudsman NTT apresiasi layanan Dukcapil Kabupaten Kupang minim pengaduan
Kami kerap dihubungi warga yang mengeluhkan layanan Dukcapil Kabupaten Kupang mulai dari jam pelayanan yang tidak tentu, antrian yang membludak hingga banyak calo yang berkeliaran. Namun pengaduan dengan substansi tersebut tidak lagi saya terima bebe
Kupang (ANTARA) - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton mengapresiasi pelayanan publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kupang mulai minim pengaduan dari masyarakat dalam beberapa bulan terakhir.
"Kami kerap dihubungi warga yang mengeluhkan layanan Dukcapil Kabupaten Kupang mulai dari jam pelayanan yang tidak tentu, antrian yang membludak hingga banyak calo yang berkeliaran. Namun pengaduan dengan substansi tersebut tidak lagi saya terima beberapa bulan ini," katanya ketika dikonfirmasi di Kupang, Kamis, (3/11/2022).
Ia mengatakan untuk mengetahui kondisi langsung di lapangan, pihaknya juga telah mengunjungi loket pelayanan Dinas Dukcapil Kabupaten Kupang di Oelamasi.
Kunjungan tersebut antara lain dalam rangka memastikan telah terlaksananya penilaian pelayanan publik tahun 2022 di dinas tersebut.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mewawancarai warga yang sedang mengurus administrasi kependudukan sebelum meninjau ruang pelayanan khusus untuk layanan kartu keluarga, akta lahir dan akta kematian.
"Warga mengakui pelayanan sudah semakin baik. Mereka juga mengaku mengurus sendiri dan tidak melihat ada calo yang berkeliaran di dalam kantor," katanya.
Ia menyebutkan terdapat fasilitas pelayanan yang masih sama dengan sebelumnya seperti loket layanan yang cukup sempit sehingga suasana terasa panas karena terbatasnya ruangan kantor.
Dengan minimnya pengaduan warga pada dinas tersebut, kata dia, diharapkan itu sebagai dampak dari perbaikan layanan yang gencar dilakukan Dinas Dukcapil Kabupaten Kupang.
Dinas tersebut, katanya, juga telah melakukan pelayanan langsung ke desa-desa serta pelayanan khusus bagi warga disabilitas dan lanjut usia.
"Langkah 'jemput bola' ini tentu sangat baik dalam mendekatkan pelayanan bagi masyarakat sehingga kami berharap penyelenggara layanan tetap semangat dan terus melayani dengan sungguh-sungguh," demikian Darius Beda Daton.
Baca juga: Kemenkumham sebut pemanfaatan layanan e-Paspor di NTT terus meningkat
Baca juga: PLN catat 390.621 warga NTT akses layanan listrik lewat aplikasi
"Kami kerap dihubungi warga yang mengeluhkan layanan Dukcapil Kabupaten Kupang mulai dari jam pelayanan yang tidak tentu, antrian yang membludak hingga banyak calo yang berkeliaran. Namun pengaduan dengan substansi tersebut tidak lagi saya terima beberapa bulan ini," katanya ketika dikonfirmasi di Kupang, Kamis, (3/11/2022).
Ia mengatakan untuk mengetahui kondisi langsung di lapangan, pihaknya juga telah mengunjungi loket pelayanan Dinas Dukcapil Kabupaten Kupang di Oelamasi.
Kunjungan tersebut antara lain dalam rangka memastikan telah terlaksananya penilaian pelayanan publik tahun 2022 di dinas tersebut.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mewawancarai warga yang sedang mengurus administrasi kependudukan sebelum meninjau ruang pelayanan khusus untuk layanan kartu keluarga, akta lahir dan akta kematian.
"Warga mengakui pelayanan sudah semakin baik. Mereka juga mengaku mengurus sendiri dan tidak melihat ada calo yang berkeliaran di dalam kantor," katanya.
Ia menyebutkan terdapat fasilitas pelayanan yang masih sama dengan sebelumnya seperti loket layanan yang cukup sempit sehingga suasana terasa panas karena terbatasnya ruangan kantor.
Dengan minimnya pengaduan warga pada dinas tersebut, kata dia, diharapkan itu sebagai dampak dari perbaikan layanan yang gencar dilakukan Dinas Dukcapil Kabupaten Kupang.
Dinas tersebut, katanya, juga telah melakukan pelayanan langsung ke desa-desa serta pelayanan khusus bagi warga disabilitas dan lanjut usia.
"Langkah 'jemput bola' ini tentu sangat baik dalam mendekatkan pelayanan bagi masyarakat sehingga kami berharap penyelenggara layanan tetap semangat dan terus melayani dengan sungguh-sungguh," demikian Darius Beda Daton.
Baca juga: Kemenkumham sebut pemanfaatan layanan e-Paspor di NTT terus meningkat
Baca juga: PLN catat 390.621 warga NTT akses layanan listrik lewat aplikasi